Jakarta, CNBC Indonesia - Arab Saudi mengumumkan rencana untuk memompa investasi. Tak tanggung-tanggung anggaran pemulihan ekonomi nasional (PEN) dianggarkan mencapai 12 triliun riyal atau Rp 466 ribu triliun (asumsi Rp 3.800/riyal) di tahun 2030.
Hal ini disampaikan langsung Putra Mahkota Raja Salman, Mohammed bin Salman (MBS). Dalam pidato yang disiarkan oleh televisi pemerintah pada Selasa (30/3/2021), ia menyebut ini langkah guna mempercepat upaya diversifikasi ekonomi.
Sebanyak 3 triliun riyal diambil dari dana kekayaan kedaulatan kerajaan, Dana Investasi Publik (PIF). Sekitar 24 perusahaan terbesar negeri, termasuk Aramco dan SABIC, akan menyumbang 5 triliun riyal.
"Perusahaan yang terdaftar telah setuju untuk menurunkan dividen mereka dan mengalihkan uang ke ekonomi domestik dengan imbalan insentif seperti subsidi," katanya dikutip AFP, Rabu (31/3/2021). Sementara 4 triliun riyal akan datang dari "strategi investasi nasional" baru, yang akan segera diumumkan.
Pengumuman itu ditujukan untuk membantu meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Termasuk menciptakan ratusan ribu pekerjaan baru dan memperkuat sektor swasta.
Program tersebut merupakan bagian dari rencana investasi sebesar 27 triliun riyal selama dekade berikutnya. Mencakup pengeluaran pemerintah yang besar untuk memacu ekonomi domestik.
Pengumuman itu muncul setelah MBS mengatakan PIF akan menginvestasikan US$ 40 miliar (Rp 584 triliun, asumsi Rp 14.500/US$) setiap tahun ke ekonomi domestik selama lima tahun ke depan. Hal itu ditegaskannya Januari lalu.
Sebagaimana diketahui, Arab Saudi mulai mencoba melepaskan diri dari penjualan minyak. Negeri itu juga menerapkan sejumlah pajak baru beberapa tahun ini.
[Gambas:Video CNBC]
(sef/sef)
Raja Salman Luar Biasa, Anggaran Pemulihan Arab Rp 466 Ribu T - CNBC Indonesia
Ngelanjutin Artikel nya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar