Rechercher dans ce blog

Selasa, 06 April 2021

Bukan Pencuri Biasa, Bukan Pencurian Biasa - Kompas.com - Megapolitan Kompas.com

MASIH ingat kisah pencurian bangunan di sebuah rumah mewah di Jakarta Barat? Bukan pencurian biasa, bukan pencuri biasa. Yang dicuri adalah barang-barang bangunan yang menempel di rumah itu. Rumah itu "dikuliti". Pencuri membongkar keramik, marmer, lampu kristal, kran, dan seluruh kaca.

Bekerja lebih dari 1 bulan, aksi kriminal ini tak ketahuan. Kok bisa?

Baca juga: Fakta Rumah Mewah di Kebon Jeruk Dibongkar Kuli Bangunan, Bahan Material Digasak Komplotan Maling

Program AIMAN kali ini mengangkat soal fenomena pencurian yang baru pertama kali terjadi di Indonesia, bahkan mungkin dunia. Setidaknya belum pernah terdengar ada kasus serupa sebelumnya. 

Saya mengawalinya dengan datang ke lokasi. Garis polisi melintang di depan rumah itu. Saya sudah minta izin untuk meliput rumah ini. Sejumlah penyidik menemani saya masuk ke dalam rumah itu.

Betapa kagetnya saya melihat kondisi rumah yang porak poranda. Penjarahan yang luar biasa. Seluruh lantai dikuliti. Lampu kristal yang panjangnya 5 meter hilang. Marmer yang menempel di dinding rumah dibongkar.

Saya bertanya kepada Kapolsek Kebon Jeruk Komisaris Polisi Robinson Manurung bagaimana jalan ceritanya? Kenapa aksi yang berlangsung selama satu bulan lebih itu tidak terdeteksi?

"Otak pencuriannya diduga satu orang!" Kata Robinson.

Bagaimana bisa satu orang melakukan semua ini?

Dijual ke pengepul 

Otak pencurian ini bernama Ari. Ia sudah ditangkap. Ari menghubungi seorang pengepul barang bekas bernama Herman. Ari menawarkan kepada Herman untuk membeli semua isi rumah itu dengan harga Rp 10 juta. Ari mengaku sebagai pengembang yang dikuasakan oleh pemilik rumah.

Baca juga: Otak Pencurian Rumah Mewah di Kedoya Ditangkap, Sofa hingga Lemari Diboyong ke Kamar Kos

Ari beberapa kali mengantarkan Herman ke rumah tersebut. Masuk dengan bebas dengan sebelumnya membuka gembok yang kuncinya dimiliki Ari.

Herman yang belakangan diperiksa Polisi mengaku tidak mengetahui siapa Ari. Saya juga mewawancarai Herman yang berstatus saksi di kantor polisi.

Herman percaya kepada Ari karena Ari bolak-balik masuk ke rumah layaknya pemilik rumah. Diduga Ari telah mengubah gembok kunci dan merusak pintu utama untuk bisa dimasuki.

Lalu ke mana keramik, marmer, wastafel, lampu kristal, kran, dan seluruh kaca, hingga kloset?

"Saya kiloin (dijual ke pembeli barang bekas)!" jawab Herman.

Wawancara saya dengan polisi dan Herman tayang di program AIMAN pada hari Senin (5/4/2021) pekan ini di Kompas TV.

Baca juga: Tukang Dibayar Rp 125.000 untuk Bongkar Rumah Mewah Tak Berpenghuni di Kebon Jeruk

Herman menguliti isi rumah itu selama 1 bulan lebih. Di akhir proses, barulah salah seorang kerabat pemilik rumah yang melewati rumah itu curiga dan melaporkannya kepada polisi. Jajaran Polsek Kebon Jeruk menuju lokasi dan terungkaplah pencurian yang tidak biasa ini. 

Pertanyaannya, mengapa selama satu bulan tak ada warga di lingkungan yang curiga. Salah seorang Satpam sekitar mengungkapkan,

"Pihak yang punya rumah enggak ngasih tahu kalau ini rumah kosong atau dititipin kan kita nggak tahu. Saya (sempat) curiga, cuma ya saya enggak berani negur karena kan bukan urusan saya kan gitu. Ya intinya kenapa enggak dijagain aja kan gitu," ungkap Satpam Irwan Kurniawan yang diwawancara Kompas TV, pekan lalu.

Sebuah kejadian mahal yang harus dijadikan pelajaran bagi siapa pun.

Bertetangga adalah keniscayaan, tetapi acuh terhadap lingkungan adalah kewajiban!

Saya Aiman Witjaksono.
Salam!

Let's block ads! (Why?)


Bukan Pencuri Biasa, Bukan Pencurian Biasa - Kompas.com - Megapolitan Kompas.com
Ngelanjutin Artikel nya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Hasil Visum Lolly Dikantongi Polisi, Pengacara: Sesuatu Luar Biasa Terjadi pada Anak Nikita Mirzani - Tribunnews.com

[unable to retrieve full-text content] Hasil Visum Lolly Dikantongi Polisi, Pengacara: Sesuatu Luar Biasa Terjadi pada Anak Nikita Mirzani ...