SURABAYA - Beberapa anggota DPRD Surabaya terpapar Covid-19. Namun, aktivitas kedinasan di gedung dewan tetap berjalan seperti biasa. Salah satu wakil rakyat yang terpapar Covid-19 adalah Ketua DPRD Surabaya Adi Sutarwijono.
Politisi yang akrab disapa Awi itu, kemarin (11/6), menggelar konferensi pers virtual. Ia menegaskan bahwa aktivitas di DPRD Surabaya tetap berjalan seperti biasa. Tidak ada lockdown karena gedung DPRD tetap dibuka untuk melayani masyarakat. Anggota dewan yang tak terpapar Covid-19 tetap mengendalikan operasional DPRD Surabaya.
“Kami juga pernah (terkena Covid-19) dan tidak lockdown, tapi swab menyeluruh untuk menjaga keamanan masing-masing. Sebab, kantor DPRD adalah tempat masyarakat Surabaya untuk mengantarkan surat, rapat dan sebagainya. Diusahakan bisa rapat secara fisik atau virtual,” tegas Awi.
Baca juga: Kepincut Ponsel Korban, Ayah Bunuh Teman Main Anaknya dengan Paving
Dalam konpres bersama anggota DPRD Surabaya melalui daring, Awi menepis anggapan bahwa penularan itu akibat ziarah ke makam Bung Karno di Blitar saat peringatan hari lahir Pancasila pada awal Juni lalu. Ia menyebut ada serangkaian kegiatan yang bisa menyebabkan penularan virus corona tersebut.
Awi berharap, peristiwa tersebut tidak dikait-kaitkan dengan ziarah ke makam Bung Karno. “Tidak ada yang tahu (tertular Covid) karena kegiatannya cukup padat dan cepat. Saya tanggal 5 Juni ke Blitar, kemudian hari Minggu (6/6) malam sampai Selasa ada pertemuan. Jadi, cukup spekulatif kalau mengaitkan dengan salah satu kegiatan dari serangkaian kegiatan. Kami sudah terima dan terkena (Covid-19). Saya terima dengan lapang dada dan terima kasih support yang luar biasa dari teman-teman,” ungkapnya.
Awi juga menjelaskan kronologi penyebaran virus corona usai mengetahui hasil tes swab PCR pada Selasa (8/6) lalu. Petugas medis menyatakan bahwa trombositnya menurun. Awi pun langsung dirawat di rumah sakit.
Namun, Awi mengaku kondisi kesehatannya kian membaik. Bahkan, mulai mengalami peningkatan imun usai menjalani perawatan secara intensif. Hingga kini, ia masih menjalani perawatan di rumah sakit di Surabaya dengan protokol kesehatan (prokes) secara ketat.
“Saya dirawat di rumah sakit dan trombosit turun. Mungkin berbarengan dengan demam berdarah, saya tidak bisa pastikan. Sekarang sudah semakin membaik, trombositnya sudah 106 dan sudah ada peningkatan kesehatan,” jelas mantan jurnalis di Surabaya itu.
Selain Awi, anggota Komisi D DPRD Surabaya Dyah Katarina juga terpapar Covid-19. Menurut istri mantan wali kota Bambang DH ini, pada Rabu (9/6) lalu, intensitas indra penciumannya mulai berkurang. Sehingga, dia harus menjalani perawatan di rumah sakit.
Anggota Fraksi PDIP lain, Siti Maryam, juga terjangkit corona dan dirawat di rumah sakit. “Ketika mengantarkan ziarah ke makam Bung Karno, ketika datang beliau langsung merasakan demam dan izin pulang, lalu melakukan pemeriksaan dan perawatan dokter. Kemungkinan besar, terinfeksi pada 5 Juni 2021,” kata Dyah Katarina.
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Surabaya Reni Astuti berharap, masyarakat tidak mengambil kesimpulan sendiri terhadap para anggota dan ketua dewan yang tertular Covid-19. Reni hanya ingin pihaknya lebih fokus pada penanganan dan penyembuhan.
“Kami bersama pemkot memperkuat upaya-upaya penanganan Covid-19. Adapun beberapa yang terpapar dari pimpinan DPRD dan kami komunikasikan kepada dinkes untuk tracing. Ini sebagai bentuk kesungguhan, apakah itu yamg terkena warga atau kami di DPRD, kita mendorong untuk tetap melakukan upaya tracing,” ujarnya.
Reni menegaskan, meski rekan-rekannya dalam kondisi isolasi, dirinya bersama anggota dewan yang tidak terpapar tetap menjalankan tugas-tugas kedewanan seperti biasa. “Kami juga mengupayakan vaksinasi, penyekatan Suramadu, dan pimpinan juga berkoordinasi secara online,” katanya.
Wakil Ketua DPRD AH Thony mengatakan, pihaknya tetap beraktivitas seperti biasa di kantor dewan. Sebab, banyak pengaduan masyarakat yang perlu direspons. “Masih ada 40 lebih anggota dewan yang beraktivitas. Ini jangan sampai menjadi momentum untuk tidak melakukan aktivitas,” ujarnya. (rmt/rek)
Dewan Tidak Lockdown, Pelayanan Publik Berjalan seperti Biasa - Jawa Pos
Ngelanjutin Artikel nya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar