Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Singapura sedang mempersiapkan roadmap yang nantinya akan memperlakukan penyakit akibat virus corona (Covid-19) sebagai flu biasa. Hal tersebut membuat dolar Singapura terus menguat melawan rupiah.
Melansir data Refinitiv, pada pukul 12:33 WIB, SG$ 1 setara Rp 10.775,19, dolar Singapura menguat 0,24% di pasar spot. Level tersebut merupakan yang tertinggi sejak 9 Juni lalu. Kemarin, mata uang Negeri Merlion ini menguat tipis 0,1% sementara sepanjang pekan lalu penguatannya tercatat sebesar 0,65%.
Roadmap untuk hidup normal dengan virus corona diungkapkan oleh tiga menteri pada pekan lalu.
"Sudah 18 bulan sejak pandemi dimulai dan orang-orang kami lelah berperang. Semua bertanya: Kapan dan bagaimana pandemi akan berakhir?" ujar Menteri Perdagangan dan Industri Gan Kim Yong, Menteri Keuangan Lawrence Wong dan Menteri Kesehatan Ong Ye Kung dalam sebuah pernyataan pers, akhir pekan lalu.
"Kabar buruknya adalah Covid-19 mungkin tidak akan pernah hilang. Kabar baiknya adalah mungkin untuk hidup normal dengannya di tengah-tengah kita."
Menurut mereka, kemungkinan sakit parah akibat flu sangat rendah, sehingga bisa tetap beraktivitas, tentunya dengan syarat sudah melakukan vaksinasi.
"Kemungkinan sakit parah karena flu sangat rendah, jadi kita bisa hidup dengan itu. Masyarakat bisa tetap beraktivitas meski sedang musim flu, tentunya dengan bekal vaksinasi.
"Oleh karena itu, kita bisa melakukan hal yang sama untuk Covid-19. Kita tidak akan bisa memusnahkannya, tetapi kita bisa mengubah pandemi menjadi lebih tidak menakutkan. Seperti flu, penyakit mulut dan kuku, atau cacar air, kita tetap bisa hidup normal.
"Inilah rencana kami dalam beberapa bulan ke depan, kami sudah punya rencana. Vaksinasi adalah kunci pertama," papar mereka.
Singapura menjadi salah satu negara yang sukses meredam Covid-19, bahkan menjadi salah satu negara yang paling awal terinfeksi virus yang berasal dari kota Wuhan provinsi Hubei di China ini.
Hingga saat ini, total kasus Covid-19 di Singapura sebanyak 62.553 orang dengan 36 orang meninggal dunia, berdasarkan data dari Worldometer. Dengan demikian tingkat kematian atau mortality rate akibat Covid-19 di Singapura hanya 0,06% saja.
Sementara itu mengenai vaksinasi lebih dari 50% warga Singapura sudah mendapat setidaknya satu kali dosis vaksin, sementara yang sudah mendapat vaksinasi penuh sebanyak 35%.
TIM RISET CNBC INDONESIA
[Gambas:Video CNBC]
(pap/pap)
Market Corona Akan Jadi Flu Biasa, Dolar Singapura Makin Mahal! - CNBC Indonesia
Ngelanjutin Artikel nya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar