Rechercher dans ce blog

Minggu, 27 Juni 2021

Sadiss, Banyak Karakter yang Mati dalam Anime ini - Kompasiana.com - Kompasiana.com

Anime Akame ga Kill menjadi salah satu anime yang paling hype di pertengahan sampai akhir tahun 2014 kemarin. Banyak faktor yang menyebabkan anime yang diangkat dari manga karya Tetsuya Tashiro dan Takahiro ini menjadi perbincangan di media sosial diantaranya adalah kesadisan yang muncul di anime ini dimana beberapa karakter di hampir setiap episodenya selalu mati dibunuh, sontak orang-orang langsung mengaitkan anime ini dengan Shingeki no Kyojin jika berbicara soal kesadisan.

Akame ga Kill ini juga memiliki cukup banyak karakter moe namun berjiwa pembunuh contoh yang paling ketara salah satunya adalah karakter yang menjadi nama dari anime ini Akame. Hal tersebut memang membuat Akame ga Kill populer terutama di iklim anime seperti sekarang ini, namun hal tersebut tidak serta merta membuat adaptasi anime Akame ga Kill menjadi bagus terutama dari segi cerita.

Animasi yang digarap White Fox yang mempuyai genre shonen ini bercerita tentang perjalanan seorang petarung bernama Tatsumi yang pergi ke Capitol untuk membantu penduduk desanya, sesampai disana Tatsumi menemukan dunia yang penuh dengan tipu daya, korupsi dan ketidakadilan. Tatsumi bergabung dengan Night Raid, sebuah organisasi pemberontak yang berisikan pembunuh berdarah dingin seperti Akame, Chelsea, Leone, Mine, Lubbock, Sheele, Bulat.

Anggota anggota diatas diketuai oleh Najenda yang merupakan mantan pembunuh yang mengabdi kepada pemerintahan yang korup. Konsep senjata di dalam serial ini terbilang unik, dalam bertarung mereka mempunyai senjata unik yang disebut relic, setiap orang mempunyai relic yang berbeda-beda sehingga banyak variasi senjata dalam anime ini. Untuk mencapai tujuan mereka, mereka bertarung dengan orang-orang di pemerintahan yang menjegal pemberontakan mereka.

Awal mulanya, Cerita Akame ga Kill cukup menjanjikan karena tema yang diusung adalah pemberontakan terhadap pemerintahan yang korup, sebuah tema yang cukup menjual untuk bidang action dan bisa menjadi cerita yang cukup dark namun anime ini kurang bisa memanfaatkan tema tersebut dan terlalu terjebak dalam genre shonen standar tanpa adanya improvisasi cerita.

Akame ga Kill ini juga terlalu banyak menyelipkan candaan atau filler di sela-sela pertarungan atau di sela-sela adegan serius sehingga pembawaan cerita tidak dalam dan terkesan main-main. Plot anime ini juga gampang ditebak dan anime ini juga selalu memakai pola yang sama di hampir tiap episode sehingga cerita menjadi stereotip. Karna manganya sendiri belum selesai terjadilah original ending di akhir cerita dan original ending nya sendiri terlalu cheesy dan standar seolah-olah anime ini mengalami trainwreck ending.

Bagaimana pun kita tidak tau apakah pengarang asli dari anime ini psikopat atau apa, semua karakter di anime ini selalu mati di hampir tiap episode. Hal ini sedikit menganggu untuk bagian pengembangan karakter seolah-olah harus ada yang mati dulu baru pengembangan karakter muncul dan seperti itu terus polanya.

Animasi Akame ga Kill ini juga mempunyai pengembangan karakter apa adanya, ketika ada suatu karakter yang ingin dieksplor anime ini malah membunuh karakter tersebut sehingga pengembangan karakter terkadang putus di tengah jalan. Banyaknya karakter di anime ini seolah-olah hanya menjadi boneka dan hanya berperan untuk membuat pengembangan si karakter utama.

Anime ini mungkin memang sudah lebih dari cukup untuk memvisualisasikan kesadisan, kekerasan dan action di manga dalam medium anime namun hal tersebut tidak bisa menutup kelemahan anime ini terutama di bagian cerita yang terlalu stereotip dan gampang ditebak.

VIDEO PILIHAN

Adblock test (Why?)


Sadiss, Banyak Karakter yang Mati dalam Anime ini - Kompasiana.com - Kompasiana.com
Baca Lagi Artikel Yang selanjut Nya di sini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pramono Puji Dharma-Kun Luar Biasa Bisa Raih 10 Persen Suara di Pilkada Jakarta - KOMPAS.com

[unable to retrieve full-text content] Pramono Puji Dharma-Kun Luar Biasa Bisa Raih 10 Persen Suara di Pilkada Jakarta    KOMPAS.com Pramo...