IDXChannel - Lonjakan kasus Covid-19 dan pembatasan kegiatan di sejumlah tempat tidak mengubah rencana Singapura untuk memperlakukan Covid-19 sebagai endemi dan hidup normal dengan virus Corona. Hal itu disampaikan Menteri Kesehatan Singapura , Ong Ye Kung.
Pembatasan yang lebih ketat diperkenalkan kembali pada 22 Juli dan akan berlangsung hingga 18 Agustus. Ong mengakui bahwa kembalinya ke Tahap 2telah menyebabkan "beberapa kebingungan" di antara masyarakat.
"Mereka bertanya apakah gugus tugas multi-kementerian berkomitmen untuk jalan menuju normal dan hidup dengan Covid-19," ucap Ong, seperti dilansir Channel News Asia pada Senin (26/7/2021).
Kembalinya ke Tahap 2 atau Peringatan Tinggi, tidak mengubah peta jalan Singapura untuk memperlakukan Covid-19 sebagai endemik dan hidup normal dengan virus Corona. Hal itu disampaikan Menteri Kesehatan Singapura , Ong Ye Kung.
Pembatasan yang lebih ketat diperkenalkan kembali pada 22 Juli dan akan berlangsung hingga 18 Agustus. Ong mengakui bahwa kembalinya ke Tahap 2telah menyebabkan "beberapa kebingungan" di antara masyarakat.
"Mereka bertanya apakah gugus tugas multi-kementerian berkomitmen untuk jalan menuju normal dan hidup dengan Covid-19," ucap Ong, seperti dilansir Channel News Asia pada Senin (26/7/2021).
"Kami tidak akan melakukan big bang karena diprediksi akan meledak. Gugus tugas multi-kementerian telah mengembangkan peta jalan yang terdiri dari paket tindakan yang akan dilaksanakan langkah demi langkah, selama beberapa bulan mendatang," ujarnya.
“Tetapi bahkan ketika kita melakukannya, kita harus ingat bahwa sampai kita mencapai tingkat vaksinasi yang cukup tinggi, terutama di kalangan manula, kita akan terus rentan terhadap kemunduran yang tidak terduga, seperti yang kita alami sekarang,” ujarnya.
Menurutnya, tingkat vaksinasi yang tinggi akan memberi kita dasar yang lebih kokoh dan stabil saat kita melanjutkan perjalanan ini. "Semakin tinggi tingkat vaksinasi, semakin kokoh tanah yang kita pijak," tegas Ong.
Singapura telah melihat lonjakan infeksiCovid-19 dalam beberapa pekan terakhir, dengan banyak kasus terkait dengan kluster di Pelabuhan Perikanan Jurong/Pusat Makanan Hong Lim dan KTV. Baca juga: Muncul Klaster Karaoke, Singapura Catatkan Kasus Infeksi Covid-19 Tertinggi
Menggambarkan situasi saat ini sebagai periode paling aneh dari transisi Singapura, Ong menuturkan pihaknya sudah memiliki visi, misi dan peta jalan yang jelas. Tetapi, dia menyebut, peta jalan itu tidak akan berjalan jika target vaksinasi belum tercapai.
"Tetapi kami tidak memiliki cukup antibodi di dalam diri kami untuk memastikan bahwa kami dapat menindaklanjuti rencana kami tanpa hambatan. Tapi janganlah kita meremehkan kemajuan yang telah kita buat. Peta jalan itu sebenarnya sedang dilaksanakan saat kita berbicara," tukasnya.
(IND)
Angka Kasus Naik, Singapura Kukuh Jadikan Covid-19 Seperti Flu Biasa - idxchannel
Ngelanjutin Artikel nya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar