Rechercher dans ce blog

Senin, 26 Juli 2021

Belum Hoki di Olimpiade Tokyo, Potensi Rio Waida Disebut Luar Biasa - Kompas.com - KOMPAS.com

KOMPAS.com - Ketua Umum Komite Olahraga Indonesia (KOI), Raja Sapta Oktohari, menilai Rio Waida punya potensi besar meski sang atlet belum beruntung di Olimpiade Tokyo 2020.

Peselancar muda Indonesia, Rio Waida, terhenti di babak 16 besar cabor surfing papan pendek putra Olimpiade Tokyo 2020.

Rio Waida kalah dari Kanoa Igarashi (Jepang) dalam pertandingan di Tsurigasaki Surfing Beach, daerah pinggiran Tokyo, Senin (26/7/2021) lalu.

Surfer berusia 21 tahun itu kalah dengan total skor 12-14 dari Kanoa Igarashi.

Wave atau ombak terbaik pertama Rio Waida mendapat 6,17 poin, sedangkan pada wave 2 meraih 5,83 poin sehingga total skor 12.

Di sisi lain, Kanoa Igarashi menorehkan 8 poin (wave 1) dan 6 poin (wave 2). Wakil tuan rumah pun berhasil menang setelah meraup total skor 14.

Baca juga: Selancar Olimpiade Tokyo 2020 - Terhenti di 16 Besar, Rio Waida Keluhkan Dahsyatnya Ombak

Dapatkan informasi, inspirasi dan insight di email kamu.
Daftarkan email

Hasil tersebut memupus harapan Rio untuk meraih medali dalam cabang olahraga (cabor) yang baru kali pertama dipertandingkan di Olimpiade ini.

Kendati belum beruntung di Olimpiade Tokyo 2020, surfer berdarah Jepang tersebut mendapatkan banyak apreasiasi atas perjuangannya.

Apresiasi juga turut diberikan Raja Sapta Oktohari, sekaligus menyatakan bahwa Rio punya potensi luar biasa.

"Rio itu usia sangat muda 21 tahun dan punya potensi yang sangat luar biasa," kata Raja Sapta Oktohari dikutip dari ANTARA.

"Penampilan di Tokyo ini menjadi sebuah pelajaran berharga untuk bisa lebih baik ke depan," ujar pria yang akrab disapa Okto itu menjelaskan.

Baca juga: Jadwal Siaran Langsung dan Live Streaming Olimpiade Tokyo, 4 Wakil Indonesia Beraksi

Raja Sapta Oktohari kemudian menyatakan Rio Waida harus menambah jam terbangnya di cabor surfing.

Terlebih lagi, cabor surfing dipastikan akan tetap dihelat di tiga edisi Olimpiade mendatang, yakni Paris (2024), Los Angeles (2028), dan Brisbane (2032).

KOI akan mengawal langsung pergerakan Rio Waida dan timnya dalam menyusun program pembinaan serta kalender kejuaraan yang akan diikuti sang atlet.

Hal tersebut bakal diupayakan demi membuat potensi Rio terasah dengan maksimal.

Langkah itu juga sejalan dengan grand design olahraga nasional yang disusun Kemenpora demi peningkatan prestasi terutama di ajang Olimpiade.

"Olahraga surfing ini sangat potensial menjadi olahraga andalan karena Indonesia memiliki banyak pantai," tutur Okto menambahkan.

Baca juga: Alasan Atlet Keturunan Jepang Rio Waida Jadi Pembawa Bendera Indonesia di Pembukaan Olimpiade Tokyo

"Saya yakin kita memiliki banyak atlet selancar seperti Rio yang potensial untuk tampil di Olimpiade," ucapnya.

Terkait kekalahan di 16 besar, Okto menilai Rio Waida telah berupaya semaksimal mungkin untuk mengalahkan Kanoa Igarashi yang merupakan wakil tuan rumah.

"Kami baru saja menyaksikan jagoan selancar Indonesia, Rio Waida bertanding dan melihat perjuangan kerasnya," kata Okto.

"Tidak gampang memang mengalahkan Igarashi yang menempati peringkat keenam dunia dan bertanding di kandangnya," tuturnya menjelaskan.

Setelah berjuang di Olimpiade Tokyo, Rio dijadwalkan berkompetisi di Kejuaraan Dunia Selancar yang akan digelar di Meksiko pada 10 Agustus mendatang.

Adblock test (Why?)


Belum Hoki di Olimpiade Tokyo, Potensi Rio Waida Disebut Luar Biasa - Kompas.com - KOMPAS.com
Ngelanjutin Artikel nya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sahroni Cek Alat Intelijen di Kejagung: Luar Biasa, Canggih Sekali - detikNews

[unable to retrieve full-text content] Sahroni Cek Alat Intelijen di Kejagung: Luar Biasa, Canggih Sekali    detikNews Sahroni Cek Alat In...