IDXChannel - Singapura telah memutuskan untuk tidak lagi menganggap Covid-19 sebagai pandemi, melainkan flu biasa. Negara ini bahkan sudah mempersiapkan sejumlah langkah untuk mencapai langkah yang tak biasa tersebut.
Dilansir The Straits Times, Kamis (1/7/2021), Negeri Singa itu tengah mempersiapkan cetak biru di mana warga harus terbiasa hidup bersama Covid-19. Sebab, pemerintah setempat merasa yakin pandemi ini tidak akan berakhir.
Berikut empat cara Singapura yang tidak akan lagi menganggap virus sebagai kejadian luar biasa:
1. Vaksinasi
Seperti yang dilakukan banyak negara, Singapura mendorong upaya vaksinasi untuk menurunkan risiko infeksi sekaligus transmisi. Vaksin terbukti ampuh mencegah timbulnya gejala serius pada pasien yang terinfeksi virus corona penyebab Covid-19.
Tercatat terdapat 120 lebih individu yang telah divaksinasi lengkap, namun tetap terinfeksi Covid-19, termasuk beberapa yang berusia di atas 65 tahun. Pasien yang telah divaksin penuh, semuanya tidak memiliki gejala atau gejala ringan, sedangkan sekitar 8 persen yang tidak divaksinasi mengalami gejala serius.
Untuk itu, negara ini telah menargetkan agar dua per tiga populasinya sudah menerima dua dosis vaksin atau divaksinasi penuh pada 9 Agustus 2021, yang merupakan Hari Nasional Singapura.
2. Testing
Selain vaksin, testing dan pengawasan tetap akan tetap berlangsung meski Singapura sendiri akan menanggapnya sebagai virus flu biasa. Berbeda dibandingkan sebelumnya, mereka tidak akan bergantung pada hasil tes polymerase chain reaction (PCR).
Singapura berencana menggulirkan penggunaan tes Covid-19 yang cepat serta mudah dilakukan, seperti swab antigen dan breathalyser, tidak memerlukan pengambilan sampel swab tetapi cukup dengan napas.
Tidak hanya itu, ada pula testing pada air limbah, yang berguna untuk mengetahui kemungkinan adanya infeksi tersembunyi di asrama, hostel, atau perumahan.
3. Pengobatan
Singapura memiliki serangkaian perawatan maupun pengobatan yang efektif terhadap pasien Covid-19. Hal tersebut membuat Singapura menjadi salah satu negara yang memiliki angka kematian terendah akibat Covid-19.
Kemenkes Singapura dengan cermat melacak perkembangan pengobatan terhadap Covid-19, dan memastikan bahwa negara itu memiliki stok obat-obatan yang memadai. Di sisi lain, para peneliti medis Singapura juga secara aktif berpartisipasi dalam penelitian dan pengembangan metode pengobatan terbaru untuk Covid-19.
4. Tanggung jawab sosial
Aspek sosial menjadi faktor utama keberhasilan Singapura untuk bisa hidup bersama dengan Covid-19. Mencegah penularan Covid-19 tidak hanya menjadi kewajiban pemerintah, tetapi juga menjadi tanggung jawab sosial setiap anggota masyarakat Singapura.
Kesadaran untuk menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, menghindari kumpul-kumpul jika tidak enak badan, serta tetap di rumah saja ketika sakit, adalah sebagian contoh perilaku untuk saling menjaga kesehatan sesama anggota masyarakat. (TYO)
Ini Cara Singapura Berdamai Dengan Covid-19 dan Anggap Sebagai Flu Biasa - idxchannel
Ngelanjutin Artikel nya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar