TEMPO.CO, Jakarta - Ombudsman RI menemukan dugaan pertanyaan-pertanyaan yang ditanyakan ke pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi dalam tes wawasan kebangsaan (TWK) biasa digunakan untuk kegiatan kontra-intelijen. Ombudsman menilai pertanyaan itu tidak relevan untuk kebutuhan alih status pegawai menjadi aparatur sipil negara.
ADVERTISEMENT
Robert menjelaskan salah satu kesimpulan investigasi Ombudsman adalah BKN tak memiliki kompetensi untuk menggelar asesmen bagi pegawai KPK. Namun, anehnya BKN sendiri yang secara tertulis mengajukan diri bekerja sama dengan KPK untuk menyelenggarakan TWK. Robert mengatakan menurut keterangan ahli yang diperiksa, BKN seharusnya mengundurkan diri dari kerja sama itu. Namun, BKN tak melakukannya.
Karena itu, Robert menduga, karena tak memiliki alat ukur, maka BKN menggandeng lembaga seperti BNPT, Dinas Psikologi TNI Angkatan Darat dan badan intelijen lainnya untuk penyelenggaraan TWK. BKN meminjam alat ukur yang dipakai oleh lembaga keamanan dan pertahanan negara tersebut untuk menguji para pegawai KPK.
Menurut Robert, karena alasan itu pula BKN sampai sekarang tidak memiliki hasil lengkap TWK. Bahkan, sulit untuk membuktikan bahwa para asesor yang menguji para pegawai komisi antirasuah, bersertifikat dan berkompetensi melakukan asesmen.
Lihat Juga
Kata Ombudsman Pertanyaan TWK Pegawai KPK Biasa Dipakai untuk Kontra-Intelijen - Nasional Tempo
Ngelanjutin Artikel nya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar