Merdeka.com - Koordinator Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat Jawa dan Bali Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan dalam setiap pengambilan keputusan dalam penanganan pandemi Covid-19 pemerintah selalu melibatkan para pemangku kepentingan. Tak terkecuali para akademisi dari berbagai kampus dan daerah di Indonesia.
"Kami mendengarkan banyak orang. Kami mendengarkan guru besar FK UI, asosiasi profesi kedokteran, Universitas Airlangga, UGM, dan lainnya," kata dalam sebuah diskusi virtual, Jakarta, Selasa (20/7).
Dia menegaskan, dalam situasi saat ini ada beberapa hal yang secara garis besar yang perlu diketahui dan dipahami oleh publik atau masyarakat luas. Pertama ialah terkait dengan penanganan di hulu yang membutuhkan dukungan masyarakat. Hal ini menjadi kunci dalam pelaksanaan penerapan protokol kesehatan.
Luhut ingin, masyarakat turut serta mendukung pemerintah. Minimal 60 persen masyarakat menaati protokol kesehatan agar pengendalian virus segera bisa ditangani.
"Bagaimana mereka bisa patuh pada protokol kesehatan. Saya tidak minta 100 persen, kalau 60 persen saja sudah luar biasa," ungkap Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi ini.
Kedua, berkaitan dengan kebutuhan dan pemenuhan oksigen, obat dan tenaga kesehatan, tempat tidur dan vaksinasi. Terkait kebutuhan rumah sakit pemerintah telah mampu menyiapkan kebutuhan ini. Khususnya di kota-kota besar telah tersedia 3.500 tempat tidur yang diperuntukkan bagi pasien Covid-19.
"Masalah rumah sakit atau tempat tidur sekarang kita bangun, Jakarta aja 3.500 atau lebih dan seluruh kota-kota besar sekarang kita bangun tempat-tempat karantina dan pengobatan-pengobatan di ICU," kata dia.
Luhut: Kalau 60 Persen Masyarakat Patuh Protokol Kesehatan, Itu Sudah Luar Biasa | merdeka.com - Merdeka.com
Ngelanjutin Artikel nya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar