Sumber: Al Jazeera | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - Virus corona varian Delta lebih menular dari flu biasa dan bisa menyebabkan penyakit parah, menurut dokumen internal Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), The New York Times melaporkan.
Varian Delta juga lebih mungkin untuk menembus perlindungan yang diberikan oleh vaksin, dokumen CDC itu menyebutkan. Keputusan CDC untuk mewajibkan warga AS yang sudah divaksinasi penuh untuk memakai masker berdasarkan pada dokumen tersebut.
CDC sebelumnya mengatakan, yang sudah divaksinasi tidak perlu memakai masker di dalam ruangan.
Baca Juga: CDC: Hampir 67% wilayah AS mencatat penularan Covid-19 yang substansial dan tinggi
Meski begitu, angka CDC menunjukkan, vaksin sangat efektif dalam mencegah penyakit serius, rawat inap, dan kematian pada orang yang sudah divaksinasi, menurut para ahli seperti dikutip The New York Times dan dilansir Al Jazeera.
Dokumen internal CDC menyatakan, varian Delta lebih menular dari virus yang menyebabkan MERS, SARS, Ebola, flu biasa, flu musiman, dan cacar. Karena itu, langkah segera berikutnya bagi CDC adalah "mengakui perang telah berubah", menurut dokumen tersebut.
Direktur CDC Rochelle Walensky mengatakan kepada The New York Times, penelitian terbaru menunjukkan, orang yang sudah divaksinasi yang terinfeksi varian Delta, yang pertama kali ditemukan di India, memiliki sejumlah besar virus di hidung dan tenggorokan.
Peringatan CDC Amerika: Varian Delta lebih menular dari flu biasa - Internasional Kontan
Ngelanjutin Artikel nya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar