Pernah atau gak kamu dikatain kalau udah gede, kok, nonton kartun? Kalau iya, mereka yang bilang pasti ngiranya kartun atau anime hanya untuk anak-anak. Padahal, ada anime berjudul Aggretsuko yang mengisahkan kehidupan dewasa perkantoran.
Anime yang tayang di layanan video on demand Netflix ini mengisahkan tentang karakter utama bernama Retsuko, si panda merah dan keresahannya sebagai seorang karyawan. Kira-kira kisahnya relate atau gak, ya, sama kamu yang jadi karyawan?
1. Kehidupan kantor penuh tekanan
Retsuko ceritanya kerja di departemen akuntansi. Dia kerja di sana sudah 5 tahun. Kehidupan kantornya menyedihkan karena Retsuko gak bisa bilang "tidak" seperti kebanyakan orang lainnya. Akibatnya, dia sering jadi sasaran kemarahan bosnya sampai disuruh membuatkan minuman yang padahal bukan tugasnya.
Selain itu, para rekan kerja yang senior juga memanfaatkan Retsuko buat menyelesaikan pekerjaan mereka. Gak jarang beban kerja yang berlebihan bikin Retsuko harus pulang larut malam ke apartemennya.
2. Punya sahabat kantor yang suportif
Memang hari-hari Retsuko di kantor penuh tekanan. Namun, di divisinya, Retsuko masih punya sahabat-sahabat yang baik. Mereka adalah rubah bernama Fenneko dan hiena tutul bernama Haida. Karakter Fenneko dan Haida juga mirip dengan tipe teman-teman kantor di kehidupan nyata.
Fenneko gak pernah lepas dari HP-nya yang jadi sumber informasi tentang apa yang sedang terjadi di lingkungan dan luar kantor. Fenneko sangat analitis dalam mengamati setiap pos di media sosial. Kalau Haida, ia sering gak tega dengan Retsuko yang sulit menolak tugas dadakan sehingga sering membantu Retsuko.
Baca Juga: Ada Tokyo Revengers, 5 Anime yang Bisa Ditonton di IQiyi
3. Punya hobi pelepas stres
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
Karena tekanan yang berat di lingkungan kerja, Retsuko punya hobi rahasia! Hampir setiap pulang kerja, dia mampir ke tempat karaoke untuk nyanyi lagu death metal. Menyanyi dengan segenap jiwa raga membuat Retsuko bisa lebih lega karena telah mengeluarkan emosinya.
Ritual karaoke awalnya tidak diketahui teman-teman kantornya, tapi lama-kelamaan ada beberapa yang tahu. Mereka yang akhirnya tahu justru menemani Retsuko buat karaokean.
4. Tidak percaya diri dengan penampilan
Retsuko adalah sosok berumur 25 tahun dan lagi galau-galaunya. Dia sempat gak pede dengan penampilan dan bentuk tubuhnya. Berawal dari keresahannya, dia mempertimbangkan untuk daftar kelas yoga. Dari kelas yoga, Retsuko bertemu dengan rekan satu perusahaannya, tapi dari divisi berbeda.
Retsuko kemudian berteman dengan Washimi sang sekretaris dan Gori sang manajer pemasaran. Karena mereka berdua lebih tua secara umur, Washimi dan Gori kerap memberikan saran kepada Retsuko terkait kehidupan dan pekerjaan. Berteman dengan mereka membuat Retsuko lebih dewasa.
5. Mengalami quarter-life crisis
Setelah bekerja, Retsuko tinggal terpisah dengan orangtuanya dan menyewa sebuah apartemen. Di sana, dia jarang memasak dan beres-beres; mengalami berbagai masalah; kesulitan finansial sehingga harus berutang; serta harus berhemat karena habis memberi kado pernikahan temannya.
Namun, kehidupan Retsuko juga diwarnai dengan kisah asmaranya yang manis. Dia bertemu dengan keledai Tadano di tempat les mengemudi yang kemudian jadi pacarnya. Sayangnya, mereka harus putus karena perbedaan pandangan terhadap masa depan mereka. Selain itu, Haida sebenarnya sudah naksir Retsuko sejak awal bekerja.
Meskipun karakternya animenya berupa hewan, kisah Retsuko dan kawan-kawan sangat nyambung dengan kehidupan para karyawan berumur 20-an. Dari sana, kamu bisa belajar untuk bisa berkomunikasi dengan baik dan mengambil sikap apabila mendapat tugas tugas yang memang bukan kewajibanmu.
Baca Juga: Tarzan Versi Anime, Ini 5 Karakter Anime yang Dibesarkan oleh Hewan
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Wajib Nonton! 5 Alasan Anime Aggretsuko Relate sama Hidupmu - IDNTimes.com
Baca Lagi Artikel Yang selanjut Nya di sini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar