Rechercher dans ce blog

Minggu, 26 September 2021

Agar Bisa Nikahi Rakyat Biasa, Putri Mako Harus Bayar Rp 19 Miliar - Suara.com

Suara.com - Putri Mako akan segera menikah dengan pria bernama Kei Komuro yang dikenalnya saat berada di bangku kuliah.

Menyadur Euro News Senin (27/9/2021), putri yang akan menyerahkan status bangsawan ini harus membayar mahal agar bisa turun kasta.

Ia dilaporkan harus membayar Rp 19 miliar karena menikahi pria dari kalangan rakyat biasa.

Tak hanya itu, pernikahannya juga diwarnai dengan kontroversi karena ada perselisihan keuangan antara ibu Komuro dengan mantan tunangannya.

Baca Juga: Ilmuwan Ungkap Kemunculan Varian Virus Corona R.1 Terdeteksi Pertama Kali di Jepang

Media asal Jepang, NHK mengatakan tanggal pernikahan akan diumumkan pada bulan Oktober.

Putri Mako dan Kei Komuro. [Instagram @royaladdicted2]
Putri Mako dan Kei Komuro. [Instagram @royaladdicted2]

Seorang penyiar Jepang melacak Komuro di New York dan pria itu tampak memakai kuncir kuda sehingga membuat pengguna Twitter Jepang heboh.

Media mengatakan pasangan itu berencana tinggal di Amerika Serikat setelah resmi menjadi suami istri.

Di bawah hukum suksesi kerajaan khusus laki-laki Jepang, anggota perempuan dari keluarga kekaisaran akan kehilangan status mereka jika menikahi rakyat biasa.

 Putri Mako, cucu tertua Kaisar Jepang Akihito bertunangan dengan Kei Komuro. Rencananya, pertunangan ini dilakukan setahun sebelum pasangan tersebut menikah. 

Baca Juga: Kasus COVID-19 Mereda, Jepang Siap Cabut Status Darurat Nasional

Dalam sebuah konferensi pers, Putri Mako berkata, "Hari ini, saya telah mendapat izin dari Kaisar. Saya sangat senang karena kami bertunangan."

Komuro berkata, "Bersama-sama kita ingin membuat rumah di mana kami bisa selalu menjadi diri kita sendiri dan hidup dalam damai."

Adblock test (Why?)


Agar Bisa Nikahi Rakyat Biasa, Putri Mako Harus Bayar Rp 19 Miliar - Suara.com
Ngelanjutin Artikel nya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Rujak Cingur Pasuruan, "Bukan Rujak Cingur Biasa" - Surabaya

[unable to retrieve full-text content] Rujak Cingur Pasuruan, "Bukan Rujak Cingur Biasa"    Surabaya Rujak Cingur Pasuruan, &quo...