Rechercher dans ce blog

Senin, 27 September 2021

Perbandingan Beli Hunian di Kawasan TOD dengan Properti Biasa - CNN Indonesia

Jakarta, CNN Indonesia --

Pembangunan hunian di kawasan berorientasi transit (transit oriented development/TOD) terus berkembang di Indonesia. Pengembang properti ramai-ramai 'nyemplung' sejak beberapa tahun lalu.

Sebut saja PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) yang menawarkan TOD Kota Podomoro Tenjo di Bogor dan PT Intiland Development Tbk (DILD) yang ikut ambil bagian di TOD Dukuh Atas dengan proyek TOD di Fifty Seven Promenade Thamrin.

Lalu, anak usaha BUMN yakni PT Adhi Commuter Properti (ADCP) yang telah mengembangkan 12 proyek hunian TOD di titik-titik transportasi massal di wilayah Jabodetabek.


Kawasan yang menawarkan beragam fasilitas , khususnya dekat dengan transportasi umum menjadi nilai tambah bagi TOD dibandingkan proyek properti lain.

Mengutip laman resmi Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPJT), Senin (27/9), TOD merupakan pengembangan yang mengintegrasikan desain ruang kota untuk menyatukan orang, kegiatan, bangunan, dan ruang publik melalui konektivitas yang mudah dengan berjalan kaki, bersepeda, dan dekat dengan pelayanan umum.

Mudahnya, masyarakat yang tinggal di kawasan TOD tak perlu pusing soal transportasi. Penghuni TOD dapat berjalan kaki dengan jarak sekitar 400-600 meter untuk naik transportasi umum menuju tempat kerja.

Poin ini yang membuat TOD menjadi primadona bagi masyarakat yang sedang mencari hunian, baik di tengah kota maupun pinggir kota.

Pembangunan TOD juga semakin marak seiring dengan percepatan proyek infrastruktur pemerintah, seperti mass rapid transit (MRT), light rail transit (LRT), busway, dan kereta rel listrik (KRL).

Lantas, bagaimana prospek hunian di kawasan TOD jika dibandingkan dengan apartemen atau bahkan rumah susun (rusun) yang bukan berada di kawasan TOD?

Pengamat Properti Aleviery Akbar menjelaskan TOD adalah pengembangan properti di area kawasan perpindahan transportasi umum dari satu wilayah ke pusat kota atau area lain.

Pengembangan properti ini, kata Aleviery, dapat berupa apartemen, rusun, hingga rumah tapak (landed house). Ia berpendapat membeli hunian di kawasan TOD akan menguntungkan.

"Kalau untuk investasi jangka panjang membeli properti di kawasan TOD tentu akan menguntungkan seiring dengan perkembangan manusia yang perlu hunian dekat dengan pusat transportasi dan area lain," ungkap Aleviery kepada CNNIndonesia.com.

Untuk menjadi tempat tinggal, hunian di kawasan TOD juga sangat menarik bagi masyarakat khususnya mereka yang masih produktif. Namun, semua kembali lagi pada tingkat kebutuhan dan kemampuan ekonomi seseorang.

"Jika mampu beli apartemen di pusat kota dan dekat dengan tempatnya bekerja akan menguntungkan dari segi waktu dan investasi, tapi jika kemampuan finansialnya membeli di kawasan TOD tidak apa-apa juga untuk investasi jangka panjang," papar Aleviery.

Ia mengatakan harga hunian di proyek TOD beragam. TOD di Jabodetabek sendiri berada di 24 kawasan.

Beberapa contoh proyek TOD, misalnya TOD Dukuh Atas-Jakarta, TOD Gunung Putri-Bogor, TOD Rawabuntu-Tangerang, dan TOD Jatimulya-Bekasi.

Harga hunian di TOD Bekasi, tentu beda dengan hunian di TOD Bogor. Lalu, harga hunian di TOD pinggir kota juga akan berbeda dengan proyek TOD di pusat Jakarta.

"Kalau di daerah Jakarta juga akan berbeda lagi harganya dengan di Cinere, misalnya dengan di kawasan koridor MRT," kata Aleviery.

Jadi, hitung lagi kemampuan finansial dan fasilitas apa saja yang dibutuhkan. Hal itu bisa menjadi tolak ukur sebelum membeli properti.

Sementara, Senior Associate Director Colliers Aldi Garibadi berpendapat hunian di proyek TOD lebih terjangkau. Hal ini khususnya dari segi transportasi.

Sebagai perbandingan, ada satu proyek apartemen di kawasan TOD dan non TOD. Pemilik apartemen di kawasan TOD akan mudah mencari stasiun KRL terdekat, busway, LRT, atau MRT.

"Jadi misalnya ada pasangan muda memutuskan untuk cicil di hunian proyek TOD, mereka tidak perlu cicil motor dan mobil lagi, karena sudah jalan kaki saja ke depan untuk naik transportasi. Jadi tidak ada biaya tambahan yang harus dikeluarkan lagi," papar Aldi.

Namun, situasinya akan berbeda bagi penghuni apartemen di kawasan non TOD. Lokasinya jauh dari transportasi umum.

Mau tak mau, penghuni harus beli kendaraan pribadi untuk bepergian, entah mobil atau motor. Hal itu akan menambah biaya operasional rumah tangga.

"Cicilan mobil sekarang itu lumayan, belum cicilan lain. Belum lagi kalau uang muka kecil. Motor saja cicilannya bisa Rp1,5 juta-Rp2 juta," terang Aldi.

Jika ditimbang-timbang, keuntungan membeli hunian di kawasan TOD bisa dibilang lebih banyak dibandingkan dengan hunian di non TOD. Namun, Aldi menilai tak berarti semua orang akan memilih hunian di kawasan TOD.

Ia mencontohkan ada dua proyek apartemen di tengah kota. A dibangun dengan konsep TOD, dan B tak dibangun di kawasan TOD.

Namun, pengelola apartemen B menawarkan beragam fasilitas di dalam kompleks apartemen, seperti kolam renang, lapangan, lahan apartemen yang luas, dan kamar cukup banyak di apartemen.

Sementara, pengelola apartemen A menawarkan fasilitas normal di dalam kawasan apartemen, tetapi punya nilai lebih karena dekat dengan transportasi umum.

Dari harga, apartemen B lebih mahal ketimbang apartemen A. Padahal, nilai tambah apartemen B hanya di dalam kawasan apartemen saja, sedangkan keunggulan apartemen A meluas di luar kawasan apartemen.

Dari dua pilihan itu, Aldi mengatakan masyarakat kelas menengah atas atau orang kaya bisa saja tetap memilih apartemen B. Meski harga tinggi, tetapi kualitas dari pengelola apartemen lebih baik dan banyak.

"Jadi lihat kualitas developer itu. Harga hampir sama, orang pilih mana, kembali lihat kualitas developer," terang Aldi.

Jaringan Transportasi

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

Adblock test (Why?)


Perbandingan Beli Hunian di Kawasan TOD dengan Properti Biasa - CNN Indonesia
Ngelanjutin Artikel nya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mengenal Frozen Shoulder, Masalah Bahu yang Biasa Dialami di Usia Paruh Baya - Tempo.co

[unable to retrieve full-text content] Mengenal Frozen Shoulder, Masalah Bahu yang Biasa Dialami di Usia Paruh Baya    Tempo.co Mengenal F...