Merdeka.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir mendapatkan sambutan hangat dari adik-adik, para guru, dan pengurus Sekolah Asrama Taruna Papua (SATP). Kedatangan Menteri Erick tersebut dalam rangka peresmian asrama baru bagi SATP.
Dalam kesempatan tersebut, Menteri Erick tiba-tiba teringat kisah ayahnya karena melihat banyaknya adik-adik berseragam di SATP. Dia menceritakan, diusia ayahnya 10 tahun, harus merantau dari Gunung Sugi ke Tanjung Karang.
Keinginan merantau ayahnya tersebut bukan tanpa alasan. Semata-mata itu dilakukan untuk mendapatkan pendidikan yang layak.
"Untuk mencari apa? Pendidikan. Karena di kampungnya hanya ada SD. Ke Tanjungkarang mencari SMP," katanya dalam video unggahan instagram miliknya @erickthohir Senin (4/10).
Setelah lulus SMP di daerah Tanjungkarang, sang ayah harus kembali merantau ke Solo, Jawa Tengah untuk mencari SMA. Usai lulus, melanjutkan merantau kembali ke Jakarta untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan lebih tinggi di Universitas Indonesia.
"Bapak saya mengajarkan saya dari kecil. Kita sebagai manusia itu yang termahal adalah kapabilitas kita. Kualitas kita. Uang bisa hilang. Tapi kalau kita punya pendidikan punya kualitas kita akan menjadi besar," pesan Menteri Erick.
Sebagai informasi saja, selain meresmikan asrama baru bagi SATP, mantan Bos Inter Milan itu juga meresmikan program investasi sosial. Selain itu, dirinya juga sempat menyaksikan penandatanganan kerjasama antara PT Freeport Indonesia Bank Rakyat Indonesia dengan yayasan pemberdayaan masyarakat Amugme dan kamoro.
"Saya sangat senang menyambut beberapa program sosial yang akan berdampak pada pembangunan kualitas SDM Papua," jelasnya. [idr]
Kisah Merantau Sang Ayah Jadi Pelajaran Luar Biasa Bagi Erick Thohir | merdeka.com - Merdeka.com
Ngelanjutin Artikel nya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar