Mustafa, pawang orang utan liar 'luar biasa' dari Aceh Singkil
Mustafa (33), tidak bisa berbicara karena terlahir tuli, namun dia memiliki penglihatan yang tajam.
Kelebihannya itu membuat dia mudah menemukan orang utan. Selain itu, orang utan kerap muncul dan mendekat saat mendengar panggilannya.
Kemampuannya itu membuat dia sering diminta membantu peneliti menemukan orang utan.
Setiap hari, Mustafa melakukan patroli mandiri untuk memeriksa kondisi orang utan dan menjaga hutan dari pembalak liar.
"Kalau pohon ditebang, nanti orang utan kelaparan," kata Mustafa, menggunakan bahasa isyarat.
Simak juga:
Dia pernah berusaha melindungi orang utan dengan mengusir pembalak liar yang menebangi pohon. Namun, mereka berbalik mengancamnya.
Dia diikat, dicekik dan dipukul, tapi kemudian berhasil kabur.
Insiden yang terjadi pada tahun 2018 itu tidak membuatnya patah semangat ataupun melunturkan kecintaannya pada orang utan.
"Sampai saya tua dan rambut memutih, saya akan akan tetap menjaga dan mencintai orang utan," ujar Mustafa, sambil memegang dadanya dengan tangan kanan.
Video produksi: Kameraman: Hidayatullah; Video Editor: Lesthia Kertopati
Mustafa, pawang orang utan liar 'luar biasa' dari Aceh Singkil - BBC News Indonesia
Ngelanjutin Artikel nya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar