Rechercher dans ce blog

Jumat, 26 November 2021

Biasa Latihan tanpa Matras - Radar Bojonegoro

Leo Candra dan Lawan Angkling Kusuma membawa pulang medali emas dalam kompetisi Hari Santri Nasional (HSN) Cup 2 yang diselenggarakan di Kabupaten Kediri.

LEO Candra dan Lawan Angkling Kusuma memeragakan teknik-teknik sesuai ketentuan lomba. Gerakan yang diperagakan di  MWC NU Sambeng itu divideo dan dikirim ke dewan juri.
Hanya sekali untuk pengambilan video tersebut.  Setelah dilakukan penjurian, keduanya ditetapkan sebagai pemenang.
“Pertama saya ditawari sama Mas Hendra, ketua organisasi bela diri yang saya ikuti. Kemudian minta izin orang tua dan akhirnya mengikuti kejuaraan itu,” terang Leo Candra.
Pelajar SMAN 1 Ngimbang itu berpasangan dengan Lawan, tetangganya. Keduanya sering latihan bersama di rumah untuk meningkatkan kemampuan bela diri.
Leo menceritakan, persiapan mengikuti kejuaraan tersebut memakan waktu sekitar 4 bulan. Sementara Lawan sangat memerhatikan betul informasi yang diberikan ketua cabangnya. Salah satunya, tidak keluar dari teknik lomba dan jangan emosi. Biasanya, meski tanpa musuh, dalam dunia bela diri kebanyakan sulit mengontrol emosi. “Beruntung juga lombanya itu virtual karena ini masih pertama ikut juga,” tutur remaja asal Desa Kedungwangi, Kecamatan Sambeng itu.
Sebelum mengikuti kejuaraan, Leo pernah sekali memeragakan gerakannya dalam acara demo ekstrakulikuler. Dia menjadi perwakilan dari organisasi pencak silatnya di sekolah. Waktu itu, bertepatan dengan penerimaan siswa baru.
Baik Leo maupun Lawan tidak pernah latihan menggunakan matras. Keduanya  latihan dengan alat seadanya.
Leo dan Lawan senang bisa membawa harum nama lembaga melalui kejuaraan tersebut. Keduanya ingin membuktikan kepada masyarakat bahwa selain untuk melindungi diri, ada banyak kegiatan positifnya dari pencak silat.
Bahkan, piagam penghargaan ini bisa menjadi salah satu penolong ketika ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. “Kan ada jalur prestasi olahraga, bela diri ini masuk dalam olahraga yang diprioritaskan juga di perguruan tinggi,” tutur Lawan.
Leo dan Lawan selalu rutin latihan. Setiap pagi aktivitasnya jogging karena memang tinggal bertetangga. Apabila ada waktu luang selalu disempatkan latihan meski bukan untuk persiapan kompetisi. Menurutnya, latihan sebagai olahraga agar sehat. Leo pernah cidera pada bagian lempeng karena latihan tidak menggunakan matras. Kondisi ini sudah biasa dialami para atlet dari desa. Lawan juga mengamini yang diungkapkan Leo karena latihan dengan alat seadanya risikonya cukup banyak. “Sebenarnya wajar juga lecet atau cedera selama tidak fatal karena kita latihannya juga santai,” ujar Lawan.

Baca juga: Khawatir Karyanya Dibajak di Platform Novel Digital

Adblock test (Why?)


Biasa Latihan tanpa Matras - Radar Bojonegoro
Ngelanjutin Artikel nya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Reaksi Tak Biasa Bahlil usai Gelar Doktornya Ditangguhkan UI: Itu Bukan Ditangguhkan - Tribunnews.com

[unable to retrieve full-text content] Reaksi Tak Biasa Bahlil usai Gelar Doktornya Ditangguhkan UI: Itu Bukan Ditangguhkan    Tribunnews.c...