jpnn.com, JAKARTA - Kemendibudristek meresmikan pengiriman produk perdana Mesin CNC Bubut Leanturn ke pangsa pasar domestik.
Mesin CNC Bubut Leanturn itu merupakan hasil kolaborasi antara SMK St. Mikael, Politeknik ATMI Solo, dan PT. ATMI Solo.
Mesin ini sudah masuk ke dalam aplikasi SIPLah (Sistem Informasi Pengadaan di Sekolah).
Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi (Dirjen Diksi) Kemendikburistek Wikan Sakarinto mengaku bangga dengan prestasi tersebut, karena bukan hal mudah untuk bisa masuk ke dalam sistem SIPLah.
“Produk CNC buatan SMK St. Mikael ini juga telah melewati uji aspek presisi, aspek durability, dan aspek konsistensi kepresisian dalam ribuan jam produksi, sudah sesuai standar industri,” terang Wikan, Minggu (19/12).
Menurutnya, hal ini menjadi suatu pencapaian yang luar biasa bagi SMK St. Mikael atas kerja keras mereka dalam mengimplementasikan konsep Link and Super Match yang telah digaungkan Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbusristek.
Wikan ingin sekolah-sekolah lainnya mencontoh praktik baik ini melalui proses pembelajaran pembelajaran berbasis industri (teaching factory), dan pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning yang disingkat PjBL) di satuan pendidikan vokasi.
Dia juga menyampaikan pentingnya pembelajaran berkonsep teaching factory yang umumnya disebut TEFA dan PjBL di SMK atau satuan pendidikan vokasi lainnya.
Pejabat Kemendikbudristek: Luar Biasa, Produk Vokasi Masuk Pasar Domestik - JPNN.com
Ngelanjutin Artikel nya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar