Rechercher dans ce blog

Rabu, 12 Januari 2022

The 355: Film Penuh Semangat Emansipasi Wanita yang Biasa-biasa Saja - JawaPos

JawaPos.com – Menyaksikan film aksi yang digawangi para wanita cantik memang menarik. Namun, yang sering terjadi, film-film model ini tidak dibarengi dengan penulisan cerita yang apik lantaran pembuat filmnya mungkin lebih memilih untuk bermain aman dengan formula jalan cerita yang begitu-begitu saja.

Hal ini akhirnya membuat film yang mestinya punya potensi yang besar hanya dicap publik sebagai film yang biasa-biasa saja. Sulit dikategorikan sebagai film bagus, tapi juga tidak masuk golongan film jelek.

Inilah yang terjadi pada The 355.

Mengambil judul dari kode agen rahasia perempuan di Amerika Serikat saat perang saudara di Negeri Paman Sam menyeruak di era pemerintahan George Washington, The 355 menyuguhkan adegan aksi dan spionase yang digawangi para aktris kaliber top, yakni Jessica Chastain, Diane Kruger, Penelope Cruz, Lupita Nyong’o, dan Fan Bingbing.

The 355 mengisahkan tentang sepak terjang anggota CIA bernama Mason ‘Mace’ Brown (Chastain) yang ditugaskan untuk mengamankan sebuah alat yang bisa memicu terjadinya Perang Dunia ke-3 jika jatuh ke tangan yang salah.

Misi yang ia kira bakal berjalan mulus tersebut menjadi kusut lantaran ia harus berjibaku dengan mata-mata lain dari Jerman bernama Marie Schmidt (Kruger) yang punya misi serupa. Rangkaian kejadian yang muncul berikutnya membuat Mace dan Marie yang saling tidak menyukai terpaksa harus bekerjasama demi menyelamatkan dunia.

Mereka pun menggandeng seorang ahli teknologi mantan agen rahasia M16 bernama Khadijah Adiyeme (Nyong’o) yang merupakan kawan lama Mace, seorang psikolog lugu bernama Gracie Rivera (Cruz), serta seorang agen rahasia utusan pemerintah Tiongkok, Lin Mi Sheng (Bingbing).

Dari nama-nama yang muncul, sudah bisa ditebak bahwa unsur multi-rasial jelas menjadi nilai jual utama film yang mengedepankan women empowerment, emansipasi wanita, dan kesatuan dalam keberagaman ini: Chastain mewakili benua Amerika, Kruger merepresentasikan Eropa, Nyong’o menjadi simbol benua Afrika dan umat muslim, sementara Cruz dan Bingbing masing-masing mengejawantahkan kaum hispanik dan Asia.

Kepiawaian akting kelima lakon utama The 355 tersebut harus diakui berhasil menghidupkan film ini. Dari semua nama, penampilan Cruz boleh dibilang menjadi salah satu nilai jual film ini. Mantan kekasih Tom Cruise itu sukses mencuri perhatian dengan aktingnya yang mengundang tawa.

Sayangnya, sutradara Simon Kinberg tidak membarengi konsep yang cukup menarik tersebut dengan jalan cerita yang solid dan orisinil. Tak hanya cerita yang mudah tertebak, elemen kejutan seperti plot twist yang disediakan pun juga sudah bisa diterka sejak pertengahan film.

Pada akhirnya, tidak ada hal menarik yang bisa ditawarkan The 355 selain aksi laga khas Hollywood dan kemolekan para bintang utamanya.

Secara keseluruhan, The 355 tetap layak disebut sebagai film layak tonton, khususnya untuk Anda yang lebih mementingkan aksi laga ketimbang jalan cerita yang biasa-biasa saja.

Adblock test (Why?)


The 355: Film Penuh Semangat Emansipasi Wanita yang Biasa-biasa Saja - JawaPos
Ngelanjutin Artikel nya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sahroni Cek Alat Intelijen di Kejagung: Luar Biasa, Canggih Sekali - detikNews

[unable to retrieve full-text content] Sahroni Cek Alat Intelijen di Kejagung: Luar Biasa, Canggih Sekali    detikNews Sahroni Cek Alat In...