KOMPAS.com - Penularan Covid varian Omicron terus merebak sejak kali pertama teridentifikasi pada November 2021 lalu. Berbagai gejala Omicron yang dilaporkan juga beragam, namun terkadang cenderung sama seperti gejala flu, di antaranya batuk pilek.
Banyak pasien Omicron mengeluhkan gejala seperti demam, sakit kepala, nyeri di tubuh, batuk, hingga sakit tenggorokan.
Bahkan, tak sedikit yang membuat masyarakat bingung, terutama gejala batuk akibat Covid-19 varian Omicron dengan batuk pilek karena virus flu musiman.
Menurut Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Penyakit Tropik & Infeksi di RS Pondok Indah Puri Indah dan RS Pondok Indah Bintaro Jaya, dr Ronald Irwanto, Sp.PD-KPTI, FINASIM, berbagai gejala akibat varian Covid-19 sangat sulit dibedakan secara klinis.
Sehingga, ketika seseorang mengalami demam, disertai gangguan sistem pernapasan seperti batuk, sakit tenggorokan, dan pilek disarankan untuk melakukan tes swab (usap) PCR guna mengonfirmasi infeksi Covid-19.
Baca juga: Bagaimana Cara Membedakan Batuk Pilek pada Gejala Flu dan Omicron?
"Sebenarnya gejala Omicron, Delta, Alpha, Beta, Gamma hampir sama. Gejala Omicron sama dengan (varian) yang lain dan tidak ada ciri khas atau khusus kalau (gejala) ini Omicron atau bukan," ujar Ronald dalam webinar, Selasa (22/2/2022).
"Semua varian Covid, gejalanya boleh dibilang hampir sama," sambungnya.
Adapun ciri-ciri gejala Omicron yang bisa timbul menurut dr Ronald, antara lain:
- Demam
- Batuk
- Pilek
- Sesak napas
- Sakit tenggorokan
- Hilang penciuman (anosmia)
- Pada kondisi kritis, bisa mengalami penurunan kesadaran
Banyak orang menganggap bahwa batuk Omicron lebih ringan atau batuk kering saja, namun dr Ronald menegaskan batuk yang disebabkan karena infeksi Covid-19 varian apa pun, tidak bisa dibedakan dengan batuk atau flu biasa.
"Oleh karena itu, di era pandemi ini begitu timbul batuk, sakit tenggorokan, pilek, udah wajib untuk di-swab karena kita enggak bisa bedakan ini Covid atau bukan," papar Ronald sambil menjelaskan ciri-ciri gejala Omicron.
Baca juga: Penyebab Batuk Berlendir pada Anak dan Cara Mengatasinya
"Terlebih kita enggak bisa bedakan gejala batuk pilek yang dirasakan (akibat infeksi) Omicron atau non-Omicron," ucapnya.
Diakui Ronald, memasuki gelombang ketiga Covid-19 sebagian besar pasien tidak menunjukan gejala berat. Bahkan sejumlah pasien Covid-19 ada yang tanpa gejala (asimptomatik).
Hal ini, kata dia, menyebabkan tren rawat inap di rumah sakit mulai berubah, daripada saat gelombang infeksi varian Dellta.
"Ketika gelombang Delta banyak pasien yang hospitalized (dirawat) di rumah sakit bahkan masuk ke ICU, tapi kalau yang di gelombang ketiga ini trennya lebih kepada kondisi ringan," imbuhnya.
Baca juga: Sebabkan Batuk dan Sesak Napas, Begini Covid-19 Merusak Paru-paru
Akan tetapi, Ronald menegaskan bahwa kewaspadaan terhadap penularan virus corona tidak dapat dilonggarkan.
Sebab, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah memperingatkan infeksi akibat varian Omicron menjadi berat, bahkan kritis.
Dijelaskannya, ada beberapa faktor yang memengaruhi mengapa infeksi akibat Covid-19 varian Omicron berbeda dengan varian Delta, termasuk progresivitas aau kemampuan Omicron menginfeksi yang lebih rendah dibandingkan Delta.
Selain itu, kondisi ini mungkin disebabkan karena cakupan vaksinasi Covid-19 di dunia yang sudah meluas.
Baca juga: Cara Mengatasi Batuk dan Pilek pada Bayi
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Bisakah Batuk Covid Omicron dan Batuk Biasa Dibedakan? Dokter Jelaskan - Kompas.com - KOMPAS.com
Ngelanjutin Artikel nya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar