Rechercher dans ce blog

Kamis, 10 Februari 2022

Haruskah Erling Haaland Pindah Atau Bertahan Di Borussia Dortmund Yang Biasa-Biasa Saja? - Goal.com

Getty

Legenda Barcelona, Gerard Pique memberi saran kepada Erling Haaland pekan lalu.

"Jika saya adalah Haaland dan saya ingin memenangkan Ballon d'Or, saya tidak akan pindah ke tim yang sama dengan [Kylian] Mbappe," katanya kepada Ibai Llanos di Twitch.

Mbappe sendiri, diperkirakan akan bergabung dengan Real Madrid pada musim panas mendatang, sementara Barcelona memiliki rencana untuk mengumpulkan dana yang diperlukan demi mendatangkan Haaland, sebuah transfer yang pasti akan disetujui oleh Pique.

Penyerang Borussia Dortmund itu juga dikaitkan dengan Madrid, sementara agennya, Mino Raiola telah menyebutkan kemungkinan tujuan lain, seperti Bayern Munich dan Manchester City.

Pertanyaannya sekarang untuk Haaland adalah apa tujuan pribadinya. Apakah ia ingin memenangkan Ballon d'Or, atau apakah trofi dan medali tim lebih penting?

Apa pun jawabannya, Borussia Dortmund menunjukkan bahwa mereka juga tidak bisa menawarkan hal tersebut.

Semua orang di Dortmund ingin Haaland bertahan, dengan kapten Marco Reus yang terakhir memberikan opini mengenai apa yang harus dilakukan sang pemain internasional Norwegia berikutnya.

"Saya akan mengatakan: 'Tetap bersama kami, di sini Anda memiliki semua yang Anda butuhkan untuk berkembang lebih jauh'," kata Reus kepada Bild. "Di sini ia bisa bermain di Liga Champions, mencetak gol dan merasa dihargai secara maksimal. Ia akhirnya harus memutuskan apa yang terasa terbaik untuknya."

Tentu, Haaland dihargai secara maksimal di Dortmund, tetapi bisakah ia benar-benar berkembang lebih jauh di klub yang tidak dalam posisi bersaing memperebutkan trofi bergengsi?

Dalam dua musim pertamanya di Signal Iduna Park, Haaland berada di urutan kedua dan ketiga di Bundesliga, dan memenangkan DFB-Pokal pada 2021.

Kekalahan 5-2 di kandang dari Bayer Leverkusen pada Minggu (6/2) kemarin, mengakhiri harapan kecil mereka untuk mengangkat trofi Bundesliga musim ini, dengan Dortmund sekarang berada di posisi aneh karena tertinggal sembilan poin dari Bayern ci puncak, namun 10 angka di atas posisi kelima.

Lolos ke Liga Champions, hampir pasti mereka wujudkan, namun Dortmund telah tersingkir dari turnamen top Eropa tersebut musim ini dan juga disingkirkan oleh tim lapis kedua St Pauli di DFB-Pokal.

Memenangkan Liga Europa masih mungkin, tetapi seseorang seperti Haaland harus membidik lebih tinggi. Tim seperti Dortmund juga harus membidik lebih tinggi.

Sebaliknya, mereka terkesan biasa-biasa saja setiap musimnya, kebobolan gol ceroboh, tersingkir dari turnamen dan finis di belakang Bayern Munich.

Pelatih Marco Rose bertengkar dengan seorang penggemar saat kalah dari Leverkusen, tetapi masalah Dortmund lebih besar daripada siapa pun yang ada di ruang ganti tim.

Kembali pada September 2019, setelah bermain imbang 2-2 dengan Eintracht Frankfurt di mana Dortmund kebobolan gol telat untuk melihat keunggulan mereka sirna, Reus memarahi reporter Sky Germany yang bertanya kepadanya apakah tim memiliki masalah mentalitas.

Reus membentak, "Itu membuat saya gugup, Anda dan mentalitas Anda sial."

"Jangan datang ke saya dengan mentalitas sialan Anda. Setiap minggu itu hal yang sama. Itu berkaitan dengan perilaku defensif yang benar. Kami hanya harus bertahan lebih baik dalam lima menit terakhir."

Hanya beberapa minggu sebelumnya, Dortmund telah membawa Mats Hummels kembali ke klub. Bek veteran itu dimaksudkan untuk memperkuat pertahanan, tetapi masalah tetap ada.

Selama bertahun-tahun, Dortmund kerap kebobolan gol sepele. Namun, terlepas dari banyaknya pelatih yang datang dan pergi, masalah yang sama terus berulang.

Satu-satunya bek tengah berpengalaman yang direkrut sejak kembalinya Hummels adalah pemain pinjaman Marin Pongracic, yang merupakan pekerja keras dan opsi kedalaman yang andal, tetapi tidak akan pernah menjadi pilihan pertama di klub papan atas.

Ia menyaksikan dari bangku cadangan saat Dortmund kebobolan lima gol melawan Leverkusen, dengan pasangan bek tengah Dan-Axel Zagadou dan Manuel Akanji mencetak gol bunuh diri yang membuat tim tamu unggul di awal laga.

Akanji selalu menjadi pemain dengan banyak potensi, tetapi seperti Hummels, tidak dapat diandalkan untuk menjaga gawang timnya dari tembakan-tembakan lawan.

Erling Haaland Mats Hummels Borussia Dortmund

Kesepakatan untuk mendatangkan Niklas Sule menjelang musim 2022/23 mungkin sedikit terlambat untuk meyakinkan Haaland agar tetap bertahan, namun merupakan perekrutan yang positif bagi Dortmund.

Sule akan menambah keandalan dan pengalaman yang sangat dibutuhkan di lini belakang, tetapi biaya gajinya bisa menjadi beban besar jika ia tidak sukses.

CEO Dortmund Hans-Joachim Watzke dan direktur olahraga Michael Zorc telah bekerja dengan baik di luar lapangan, terutama selama pandemi Covid-19, untuk menyeimbangkan pembukuan, tetapi BVB tetap menjadi klub penjual.

Zorc telah menggali banyak talenta muda yang brilian dan menjualnya dengan keuntungan, dengan anak-anak muda ini sering kali memikul beban memenangkan pertandingan di lapangan juga.

Haaland dan Jude Bellingham adalah bintang muda tim saat ini, bersama dengan wonderkid Amerika Serikat (AS) Gio Reyna, yang telah kembali dari cedera setelah lima bulan absen untuk memberikan gambaran sekilas tentang kemampuannya.

Tapi mereka kemungkinan akan mengikuti jalan yang sama seperti Christian Pulisic, Ousmane Dembele dan Jadon Sancho keluar dari klub dan ke tim di mana mereka bisa bersaing memperebutkan trofi.

Zorc masih mendukung Rose meski pun tim tersingkir dari Liga Champions dan DFB-Pokal, percaya bahwa ia adalah orang yang tepat untuk membawa tim terus melaju.

"Eliminasi di kompetisi ini secara alami mempengaruhi suasana di sekitar tim. Tapi secara keseluruhan, kami berada di jalur yang sangat baik dengan Marco," kata Zorc kepada wartawan.

"Kami benar-benar yakin dengan jalan yang telah kami pilih dengannya. Kami sengaja memilih untuk menjadikan ini sebagai kemitraan jangka panjang."

Artikel dilanjutkan di bawah ini

Namun, tampaknya tidak mungkin Zorc dapat meyakinkan Haaland dengan cara yang sama.

Tim Dortmund ini sangat menyenangkan untuk ditonton dan mungkin bermain untuk Haaland, tetapi tanpa stabilitas pertahanan, mereka tidak memiliki harapan untuk memberi striker superstar trofi yang layak ia dapatkan.

Jadi, apa alasan Haaland untuk bertahan?

Adblock test (Why?)


Haruskah Erling Haaland Pindah Atau Bertahan Di Borussia Dortmund Yang Biasa-Biasa Saja? - Goal.com
Ngelanjutin Artikel nya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pramono Puji Dharma-Kun Luar Biasa Bisa Raih 10 Persen Suara di Pilkada Jakarta - KOMPAS.com

[unable to retrieve full-text content] Pramono Puji Dharma-Kun Luar Biasa Bisa Raih 10 Persen Suara di Pilkada Jakarta    KOMPAS.com Pramo...