Sebanyak 60 santri berusia 7-15 tahun di Pondok Yatim dan Dhuafa Baitul Hamdi, Kota Sukabumi, mengisi kegiatan ngabuburit dengan kegiatan berbeda dari biasanya. Di sela kegiatan pengajian, mereka mengikuti pelatihan tanggap darurat bencana gempa.
Para santri terlihat antusias mengikuti pelatihan tersebut. Apalagi, para relawan yang hadir dari Palang Merah Indonesia (PMI) memberikan materi dengan simulasi dan permainan yang mudah diserap anak-anak.
Sekretaris PMI Kota Sukabumi Heri Saeful Bahri mengatakan, kegiatan kesiapsiagaan bencana untuk pesantren ini dilakukan untuk memberikan pemahaman bagi anak-anak terkait mitigasi, sekaligus cara bersikap saat bencana terjadi.
"Dari PMI sendiri terkait kesiapsiagaan khususnya kepada para santri, mereka diberikan edukasi bagaimana menghadapi bencana, terutama yang sering terjadi di Kota Sukabumi yaitu gempa," kata Heri di Jalan Genteng nomor 11 Kota Sukabumi, Sabtu (9/4/2022).
Latihan tanggap bencana gempa. (Foto: Siti Fatimah/detikJabar)
|
Dia mengatakan, anak-anak santri yatim termasuk kalangan yang jarang tersentuh saat bencana terjadi. Mereka cenderung tidak mengetahui bagaimana harus bertindak. Apalagi kawasan pesantren tersebut rawan gempa karena masuk dalam aliran Sesar Cimandiri.
"Supaya mereka tidak panik menghadapi gempa, maka kami berbagi memberikan edukasi bagaimana sikap yang harus diambil, evakuasi dan memahami peta yang ada di sekitar mereka," ujarnya.
Heri mengatakan, ada empat pesantren yatim yang rencananya akan diberi pelatihan kesiapsiagaan bencana. "Kita rencana minggu depan di pesantren Baiti Jannati, di sana juga sama pesantren anak yatim, mereka kurang mendapatkan sentuhan," katanya.
Pengasuh Pondok Baitul Hamdi, Latif Abdallah menambahkan, edukasi rawan bencana ini menyeimbangkan pengetahuan para santri.
"Di pondok diajarkan doa, keimanan dan keyakinan tapi tentang pengetahuan teknis itu diserahkan kepada antum a'lamu biumuriddunyakum, bisa belajar kepada. siapa saja. Alhamdulillah hari ini mendapatkan edukasi luar biasa terutama tentang bencana yang di daerah kami justru menjadi prioritas," pungkasnya.
(ors/mso)Cara Ngabuburit Tak Biasa Santri di Sukabumi - detikcom
Ngelanjutin Artikel nya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar