Rechercher dans ce blog

Senin, 30 Mei 2022

Ingin Hidup Biasa-Biasa Saja di Tengah "Hustle Culture", Apakah Wajar? | merdeka.com - Merdeka.com

Merdeka.com - Pada saat ini, banyak anak muda yang memiliki Hustle Culture yang mendorong mereka secepat mungkin dalam mencapai kesuksesan. Walau begitu, di tengah arus seperti itu, muncul juga keinginan untuk hidup secara medioker atau biasa-biasa saja.

Apakah wajar bila seseorang ingin hidup biasa-biasa saja? Psikolog Rininda Mutia dari Ikatan Psikolog Klinis Indonesia mengatakan tidak ada salahnya bila ada orang yang ingin punya kehidupan biasa saja, sebab definisi sukses itu bervariasi.

taboola mid article

"Karena nilai dan kebutuhan seseorang berbeda-beda," kata psikolog dari Universitas Atma Jaya dilansir dari Antara.

Kesuksesan diartikan berbeda oleh setiap orang, tergantung dari kebutuhan individu. Orang yang punya kebutuhan untuk punya prestasi ingin punya nilai baik di sekolah dan jabatan bagus di kantor. Ada juga orang yang mementingkan interaksi dengan orang lain, lebih baik punya banyak teman ketimbang nilai bagus. Ada pula mereka yang lahir dengan kebutuhan untuk punya kuasa, hasrat menjadi seorang pemimpin.

Oleh karena itu, kesuksesan individu bisa diartikan berbeda-beda. Bagi orang yang menginginkan kehidupan stabil, maka hidup wajar adalah hasil kesuksesan. Di sisi lain, ada orang yang menganggap hidup stabil itu membosankan dan ingin hidup lebih menantang bagai roller coaster.

"Jadi, inilah mengapa kita tidak bisa membandingkan satu orang dengan yang lainnya. Kita tidak bisa bilang dia sukses dan dia tidak sukses," tegas Rininda.

2 dari 2 halaman

Rininda tidak menampik ada standard tak tertulis di masyarakat mengenai kriteria kesuksesan, mulai dari masuk sekolah terbaik, lulus dengan nilai bagus, masuk universitas favorit, bekerja di perusahaan tertentu, punya rumah bagus dan punya kekayaan materi bernilai besar. Namun, bukan berarti seseorang harus mengikuti "aturan" tersebut jika ternyata nilai-nilai itu bertentangan dengan diri individu.

"Ini pentingnya mengenali diri kita sendiri. Kebutuhan saya apa? Nilai- nilai dalam diri saya apa? Apakah saya sudah menjalani hidup sesuai dengan keinginan dan nilai- nilai dalam diri saya?"

Oleh karena itu, dia menyarankan setiap individu untuk fokus terhadap kelebihan diri sendiri dan menerima kekurangan masing-masing. Sebagai contoh, seorang anak jago di bidang bahasa dan kurang pandai di bidang matematika. Maka, kembangkanlah diri di bidang yang dikuasai atau bakat yang dimiliki agar hasilnya luar biasa.

Mengetahui kelebihan dan kekurangan dalam diri seseorang juga penting. Mengenali diri bisa membantu menutup kekurangan dan meningkatkan kelebihan. [RWP]

Baca juga:
Calon Pengantin Diimbau Perhatikan Kesehatan Fisik hingga Mental, Ini Alasannya
Apa Itu Mental illness dan Mental Disorder? Berikut Penjelasannya
Apa Itu Frustasi dan Depresi? Ketahui Perbedaan dan Cara Mengatasinya

Adblock test (Why?)


Ingin Hidup Biasa-Biasa Saja di Tengah "Hustle Culture", Apakah Wajar? | merdeka.com - Merdeka.com
Ngelanjutin Artikel nya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Panwasrah: PON beri dampak ekonomi yang luar biasa untuk tuan rumah - ANTARA

[unable to retrieve full-text content] Panwasrah: PON beri dampak ekonomi yang luar biasa untuk tuan rumah    ANTARA Panwasrah: PON beri d...