Kemacetan parah selama 12 jam terjadi di jalur Probolinggo-Lumajang, Rabu (4/5/2022). Tepatnya sejak dari Gerbang Tol Probolinggo Timur di Leces hingga kawasan Klakah, Lumajang maupun arah sebaliknya. Dua lokasi yang biasa ditempuh kurang dari sejam saat lalu lintas, bisa sampai 4 jam karena macet parah.
Zubaidillah (35), salah seorang warga Leces yang hendak balik ke rumahnya setelah mudik ke Lumajang terjebak dalam kemacetan panjang itu. Ia harus bersabar menghadapi laju kendaraan yang sangat padat merayap itu selam hampir 4 jam.
"Macet mulai dari Klakah tadi. Saya di sana jam setengah enam sore. Sekarang sudah hampir jam setengah 10 malam," katanya ketika ditemui detikJatim di Pos Polisi Malasan, Probolinggo.
Normalnya, jalur dari Klakah hingga Malasan dengan jarak kurang lebih 20 kilometer itu bisa ditempuh dalam waktu kurang dari 1 jam. Bahkan bisa kurang dari 30 menit. Tapi akibat kemacetan tersebut, ada ekstra waktu lebih dari 3 jam yang harus dijalani pengendara.
KBO Satlantas Polres Probolinggo Siswandi mengakui, kendaraan padat merayap ini sudah terjadi sejak pagi hari sekitar pukul 09.30 WIB.
"Penyebabnya volume kendaraan yang meningkat. Selain itu memang ada beberapa faktor di sepanjang jalan ini yang mempengaruhi kepadatan lalu lintas," ujarnya, Rabu malam sekitar pukul 21.20 WIB.
Di kawasan Malasan, salah satu titik yang menyebabkan kemacetan adalah rel kereta api Malasan. Karena lokasinya yang agak ke dalam banyak kendaraan yang menurunkan kecepatannya ketika melintasi rel ini.
Selanjutnya, kemacetan terjadi kawasan Leces dampak dari Pasar Tumpah Ranuyoso. Aktivitas di pasar itu bahkan dirasakan pengendara yang melintas sejak pukul 09.00 WIB hingga Rabu malam. Selain itu, exit tol Probolinggo Timur sendiri juga terjadi pertemuan kendaraan dari tol dan arteri.
Simak Video "Rombongan Grup Musik Debu Kecelakaan di Tol Probolinggo, 2 Orang Tewas"
[Gambas:Video 20detik]
(dpe/dte)
Macet Parah, Probolinggo-Lumajang Biasa Ditempuh Sejam Jadi 4 Jam - detikcom
Ngelanjutin Artikel nya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar