Rechercher dans ce blog

Selasa, 26 Juli 2022

Jreng.. AS Incar Harta Karun 'Bukan Migas Biasa' RI - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) saat ini tengah gencar mengembangkan harta karun 'bukan migas biasa' atau migas non konvensional (MNK). Indonesia dinilai mempunyai potensi migas non konvensional yang cukup menjanjikan untuk dikembangkan.

Plt. Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas, Mohammad Kemal membeberkan bahwa potensi migas non konvensional yang dimiliki Indonesia saat ini telah menjadi incaran perusahaan dunia. Bahkan telah terdapat Memorandum of Understanding (MoU) atau nota kesepakatan dengan salah satu produsen MNK terbesar di Amerika Serikat (AS) untuk mengembangkan harta karun 'bukan migas biasa' itu.

"Pada saat ini sudah taraf MoU dengan perusahaan yang merupakan salah satu produsen besar MNK di Amerika. Sekarang dalam taraf studi melihat potensi subsurface dan kelayakan fasilitas dan pendukung di surface/permukaan," ujar Kemal kepada CNBC Indonesia, Rabu (27/7/2022).


Adapun perusahaan asal AS itu nantinya akan menggarap potensi Migas non konvensional yang berada di wilayah kerja (WK) Rokan. Sementara untuk mekanisme pengelolaan MNK di Blok Rokan sendiri akan dibahas selanjutnya.

Namun demikian, Kemal belum dapat membeberkan nama perusahaan yang berasal dari AS tersebut. Mengingat di dalam MoU tersebut terdapat beberapa syarat yang tidak boleh diungkapkan, salah satunya nama perusahaan. "Di MoU nggak boleh di disclose dulu. tunggu ya kalau sudah bisa diumumkan akan segera disampaikan," ujarnya.

Direktur Utama PHE Budiman Parhusip sebelumnya menjelaskan bahwa keterlibatan partner dalam pengembangan migas non konvensional cukup penting. Mengingat teknologi yang dibutuhkan untuk pengembangan MNK ini cukup tinggi.

"Kita akan berpartner karena teknologi kalau kita mulai awal kan lebih lama ya. Jadi kita ingin bagaimana kita bisa percepat yakni kita berpartner dengan para yang sudah operasikan dan punya teknologi," katanya saat ditemui di Bali beberapa waktu lalu.

Menurut dia, saat ini persiapan untuk proses pengeboran dua sumur eksplorasi MNK di Blok Rokan masih berlangsung. Harapannya akhir tahun ini PHR dapat segera memulai proses pengeboran.

"Mudah-mudahan akhir tahun paling lambat tahun depan sudah kita bor, kemudian nanti akan kita analisa, kemudian akan ada pengeboran pengeboran lanjutan," ujarnya.

Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan diperlukan fleksibilitas dan agresivitas dalam mendukung target 1 juta barel minyak per hari pada 2030 mendatang. Salah satunya melalui pemberian insentif untuk pengembangan migas non konvensional (MNK).

"Kita sudah menghadapi potensi baru di Indonesia yakni migas non konvensional yang cadangannya cukup besar dan sudah dilirik investor dari luar negeri," Kata Dwi kepada CNBC Indonesia dalam acara Energy Corner CNBC Indonesia, Senin (25/7/2022).

Menurut Dwi pengembangan migas non konvensional sendiri sudah tidak bisa lagi mengacu pada fiscal terms yang saat ini diperuntukkan untuk pengembangan migas konvensional. Sehingga perlu adanya perbaikan sehingga ekonomis untuk dikembangkan. "Karena sudah jauh berbeda nah ini harus diantisipasi kalau ada payung hukumnya jadi besar," katanya.


[Gambas:Video CNBC]

Artikel Selanjutnya

Harta Karun: Kiloan Emas & Berlian Ditemukan Dekat Jakarta!


(pgr/pgr)

Adblock test (Why?)


Jreng.. AS Incar Harta Karun 'Bukan Migas Biasa' RI - CNBC Indonesia
Ngelanjutin Artikel nya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kenaikan Pangkat Luar Biasa Anumerta untuk AKP Ulil Ryanto - Tribunnews.com

[unable to retrieve full-text content] Kenaikan Pangkat Luar Biasa Anumerta untuk AKP Ulil Ryanto    Tribunnews.com Kenaikan Pangkat Luar ...