Merdeka.com - Beberapa jenis penyakit yang biasa muncul pada saat cuaca ekstrem ini memang cukup umum namun tetap patut untuk diwaspadai. Ya, hidup di daerah tropis yang dilintasi oleh garis khatulistiwa membuat Indonesia kerap mengalami pergantian cuaca yang cukup drastis hanya dalam waktu singkat.
Anda pasti pernah mengalami suatu hari di mana pada siangnya cuaca sangat panas kering dan menyengat, lalu tiba-tiba menjelang sore cuaca berubah menjadi berhujan disertai angin kencang. Cuaca-cuaca ekstrem seperti ini dapat memicu berbagai masalah kesehatan pada banyak orang.
Hari-hari panjang yang didominasi oleh hujan angin atau kemarau yang panas juga dapat memunculkan banyak penyakit. Umumnya, jenis penyakit yang biasa muncul pada saat cuaca ekstrem adalah flu, meriang, batuk, sakit kepala, dan sejenisnya.
Dilansir dari beberapa sumber, berikut ulasan selengkapnya mengenai apa saja jenis penyakit yang biasa muncul pada saat cuaca ekstrem tersebut yang perlu untuk Anda ketahui.
2 dari 4 halaman
Jenis Penyakit yang Biasa Muncul Pada Saat Cuaca Ekstrem
Mengutip laman ugm.ac.id, dr. Novrida, AAK., Kepala Bidang Pelayanan Medis Klinik Gadjah Mada Medical Center UGM menjelaskan bahwa umumnya terdapat beberapa penyakit yang sering timbul saat cuaca ekstrem di antaranya seperti batuk, pilek, serta ISPA.
Di cuaca biasa, batuk dan pilek biasanya dapat sembuh dengan sendirinya dalam waktu 3-5 hari. Namun, jika terjadi dalam cuaca ekstrem penyakit-penyakit ini bisa bertahan lebih lama dalam tubuh, yakni dengan durasi lebih dari tujuh hari.
Memerlukan kunjungan ke dokter secara berulang apabila Anda mengalami jenis penyakit yang biasa muncul pada saat cuaca ekstrem ini. Padahal, dalam cuaca biasa penyakit-penyakit ini bisa diobati dengan mengonsumsi obat-obatan apotek atau 1 kali kunjungan dokter saja.
Maka dari itu, penting untuk selalu menjaga daya tahan tubuh agar tak mudah terserang virus dan bakteri penyebab penyakit. Perhatikan pula waktu asupan makanan, jenis makanan yang dikonsumsi, dan beristirahat yang cukup. Berikut 6 jenis penyakit yang biasa muncul pada saat cuaca ekstrem tersebut;
3 dari 4 halaman
1. Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)
Jenis penyakit yang biasa muncul pada saat cuaca ekstrem yang pertama adalah infeksi saluran pernapasan akut atau ISPA. Mengutip liputan6, dr Evi Silviana, Sp.A dari RS Siloam Silampari menyebut bahwa yang paling mudah terjangkit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) adalah anak-anak terutama balita. Hal ini dikarenakan sistem imun tubuh mereka belum terbentuk secara sempurna.
Lanjutnya, ISPA biasanya muncul disertai dengan sejumlah gejala lain seperti demam, badan meriang, nyeri tenggorokan yang menyebabkan sakit ketika menelan, nyeri otot, batuk, mata kemerahan, dan pilek. Dan yang paling penting untuk Anda ketahui adalah, penyakit ini bisa menular.
Pasien yang terjangkit ISPA, apabila batuk atau bersin tanpa menutup mulut dan hidung dapat membuat virus dan bakteri dari penyakit tersebut menyebar melalui droplet di udara dan terhirup oleh orang-orang yang sehat. Tak hanya anak-anak saja yang berpotensi mudah terserang ISPA, karena penyakit ini bisa menjangkiti orang dari berbagai jenis usia.
2. Sakit Kepala
Jenis penyakit yang biasa muncul pada saat cuaca ekstrem adalah sakit kepala. Dikutip dari laman hallosehat, saat musim pancaroba berlangsung tekanan udara umumnya menurun dan kelembapan udara mengalami kenaikan tajam. Suhu udara juga dapat turun secara tiba-tiba. Hal inilah yang lantas memicu terjadinya sakit kepala, terutama migrain.
Sementara, cuaca dingin yang ekstrem atau pancaran sinar matahari yang terlalu panas juga dapat memicu hal-hal seperti ketidakstabilan komponen kimiawi dalam otak sehingga memicu sakit kepala. Cuaca ekstrem yang terlalu dingin juga dapat membuat pembuluh darah menyempit sehingga menghambat suplai darah yang menuju ke otak.
3. Batuk Pilek
Jenis penyakit yang biasa muncul pada saat cuaca ekstrem yang ketiga adalah batuk dan pilek. Pada musim pancaroba di mana pergantian cuaca dikenal terjadi secara ekstrem, perkembangbiakan virus influenza dan rhinovirus juga bertambah masif. Perubahan cuaca dari dingin ke hangat juga umumnya membuat banyak orang keluar dari rumah untuk sekadar berjalan-jalan dan bertemu dengan banyak orang.
Pada saat inilah sebenarnya persebaran penyakit menjadi lebih mudah terjadi. Batuk dan pilek adalah kondisi yang akan sering Anda jumpai diderita oleh kebanyakan orang saat cuaca sedang tidak jelas. Batuk, hidung tersumbat, pilek, meriang, deman, dan bersin-bersin adalah jenis-jenis gejala yang akan selalu muncul. Untuk encegah penyebarannya sekaligs melindungi diri dan orang-orang sekitar, pastikan untuk selalu mengenakan masker pada saat bepergian.
4 dari 4 halaman
4. Demam Berdarah Dengue (DBD)
Jenis penyakit yang biasa muncul pada saat cuaca ekstrem yang ke empat adalah Demam Berdarah Dengue atau (DBD). Penyakit yang satu ini disebabkan oleh nyamuk Aedes aegypti, yang banyak berkembang biak saat cuaca ekstrem seperti musim pancaroba. Genangan-genangan air di sekitar lingkungan tempat tinggal adalah tempat nyamuk ini berkembang biak.
Mengutip laman EMC.id, gejala DBD antara lain sakit kepala, demam tinggi secara tiba-tiba, nyeri otot dan sendi, mual, dan muntah, serta muncul bintik-bintik merah pada kulit. Pencegahan DBD yang paling efektif menurut Kementerian Kesehatan RI yaitu memberantas sarang nyamuk dengan langkah 3M Plus seperti;
- Menguras: membersihkan wadah yang sering dijadikan tempat penampungan air (bak mandi, ember, tempat penampungan air minum, dan lain-lain).
- Menutup: menutup rapat tempat penampungan air.
- Memanfaatkan kembali: atau mendaur ulang barang bekas yang berpotensi jadi tempat perkembangbiakan nyamuk penyebab DBD.
Lalu, plus yang dimaksud dalam 3M Plus adalah:
- Menaburkan bubuk larvasida di tempat penampungan air yang sulit dibersihkan
- Menggunakan obat antinyamuk
- Menggunakan kelambu saat tidur
- Memelihara ikan pemangsa jentik nyamuk
- Menanam tanaman pengusir nyamuk
- Mengatur cahaya dan ventilasi dalam rumah
- Menghindari kebiasaan menggantungkan pakaian di dalam rumah yang bisa menjadi sarang nyamuk.
5. Asma dan Alergi
Jenis penyakit yang biasa muncul pada saat cuaca ekstrem nomor lima adalah asma. Angin kencang saat pancaroba seringkali membawa debu dan serbuk sari tumbuhan yang bisa memicu asma dan alergi pada beberapa orang. Serangan penyakit asma dan alergi biasanya terjadi lantaran saluran udara mengalami peradangan akibat hal tersebut.
Ketika suhu di lingkungan sekitar rendah, udara dingin yang masuk ke saluran udara juga menjadi lebih dingin. Saluran udara akan bereaksi terhadap udara dingin ini dan terjadilah peradangan. Kondisi ini akan menjadi semakin parah apabila Anda harus melakukan aktivitas berat atau berolahraga di ruang terbuka.
Agar terhindar dari alergi akibat debu, disarankan bagi Anda untuk menggunakan masker saat beraktivitas di luar rumah. Dengan mMenerapkan gaya hidup yang sehat dan rutim mengonsumsi vitamin, Anda dapat meningkatkan stamina dam daya tahan tubuh sehingga tak mudah terserang penyakit.
6. Diare
Jenispenyakit yang biasa muncul pada saat cuaca ekstrem lainnya adalah diare. Ya, diare merupakan salah satu penyakit yang umum dijumpai pada saat cuaca sedang tak menentu. Diare bisa terjadi saat virus dan bakteri terbawa angin dan melekat di makanan yang akan Anda santap. Inilah hal utama yang menyebabkan diare.
Untuk mencegah diri Anda terserang diare, penting untuk selalu menjaga kebersihan diri dan juga makanan-makanan yang akan dikonsumsi. Anda juga harus membiasakan diri mencuci tangan dengan sabun sebelum dan sesudah beraktivitas, serta menghindari terlalu banyak jajan sembarangan karena virus dan bakteri penyebab diare bisa ada di antaranya.
(mdk/edl)TOPIK TERKAIT
6 Penyakit yang Biasa Muncul Pada Saat Cuaca Ekstrem, Waspadai Gejalanya | merdeka.com - Merdeka.com
Ngelanjutin Artikel nya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar