Rechercher dans ce blog

Jumat, 05 Agustus 2022

Menyeruput Kopi di Tempat Tak Biasa - detikcom

Bandung -

Suasana sejuk dengan langit berawan di Jalan Cihapit pagi itu mengundang beragam orang untuk duduk dan menyesap secangkir kopi. Toko Kue Muntilan-Kopi Trikuto pun menjadi tempat singgah sementara berbagai masyarakat.

Meski papan Kopi Trikuto di muka kiri toko tidak langsung kentara terlihat, bentuk bangunan serta interiornya yang terlihat "vintage" sangat menarik perhatian toko yang berlokasi tepat di seberang Polsek Bandung Wetan tersebut. Justru, kedai ini lebih mudah tercirikan dari plang dari rokok A-Mild dengan tulisan "SRC MUNTILAN".

Masuk ke dalam kedai, aroma kopi yang merebak langsung menggoda lidah. Pemandangan jajaran kue basah dan jajanan pasar dalam etalase kaca yang diberi lampu di bagian kanan toko pun membuat kerucuk perut yang belum diisi sarapan semakin menjadi.


Masuk kedai ini serasa kembali ke masa lalu. Etalase kaca, lantai berukuran 20 cm x 20 cm, pendaran lampu berwarna putih kekuningan, dan pajangan foto berwarna hitam putih dalam bingkai cokelat menghiasi pemandangan. Musik "Have You Ever Really Loved A Woman?" karya Bryan Adams pun melantun indah dari area sang peracik kopi.

"Silakan, kak. Mau pesan apa?" ujar barista tersebut pada wartawan seraya tersenyum hangat.

Butuh waktu sejenak untuk memilih kopi yang hendak di pesan karena terdapat lebih dari 30 menu minuman yang dapat dipilih, baik mengandung kopi maupun non-kopi. Pilihan wartawan pun jatuh pada menu Cappuccino panas.

Proses pembuatannya pun tidak lama dan tidak singkat. Pasalnya,Kopi Trikuto ini tidak menyimpan biji kopinya dalam wadah mesin penggiling kopi. Alhasil, seluruh biji kopi ditimbang terlebih dahulu, digiling, ditimbang kembali, baru kemudian diolah menjadi espresso. Setelah beberapa waktu, secangkir kopi susu panas pun tersaji di atas meja yang terbuat dari kayu.

Obrolan hangat antara pemilik usaha, barista, dan berbagai pengunjung toko pun melengkapi suasana hangat yang dibalut dengan alunan berbagai lagu pop tahun 80-90an dari pengeras suara kecil berwarna merah. Rasa kekeluargaan memang terasa kental dalam kedai ini.

Barista Kopi Trikuto, Fahmi Hamzah (24) bercerita pada wartawan tentang hangatnya suasana di toko ini setiap harinya. Baik pengunjung baru maupun pengunjung lama kerap bertukar cerita sembari menyeruput sedikit demi sedikit kopi yang diracik Fahmi.

"Kalau disini biasanya mau customer reguler ataupun customer baru, pada ngobrol-ngobrol aja gitu," kata Fahmi pada detikJabar, Kamis (4/8/2022).

Kedai tersebut memang kerap menjadi kawasan bertukar pemahaman dan pengalaman bagi berbagai kalangan, terutama orang tua. Namun, Fahmi menyampaikan anak muda pun mulai tertarik untuk nongkrong disini.

"Semua kalangan sih, mau bapak-bapak, ibu-ibu, yang masuk kesini biasanya orang tua sih. Tapi belakangan ini mulai ramai juga anak muda, mungkin karena konsepnya asik ya vintage gitu," ujar Fahmi sembari menimbang biji kopi untuk digiling.

"Disini tuh emang jadi kayak dunia tuh sempit. Secara ga sengaja bisa membentuk circle baru gitu, ada yang datang trus nyeletuk, 'eh, lu disini?' banyak lah yang gitu," pungkas Fahmi yang tengah melanjutkan proses manual brew dengan metode V60 itu.

Simak Video "Momen Penggerebekan Kopi Pangku yang Lagi Marak di Gresik"
[Gambas:Video 20detik]

Adblock test (Why?)


Menyeruput Kopi di Tempat Tak Biasa - detikcom
Ngelanjutin Artikel nya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BPBD DKI Minta Jangan Dianggap Biasa soal Potensi Gempa Megathrust - detikNews

[unable to retrieve full-text content] BPBD DKI Minta Jangan Dianggap Biasa soal Potensi Gempa Megathrust    detikNews BPBD DKI Minta Jang...