Minum teh sudah menjadi tradisi bersama yang diwariskan turun-temurun di Kota Surakarta, Jawa Tengah. Dari lingkup keraton sampai rumah tangga rakyat jelata, budaya meracik atau mengoplos teh diteruskan lintas generasi. Ilmu meracik teh diserap tubuh melalui beragam pengalaman mencecap rasa wedang hangat tersebut.
Nyi Lurah Sarwo Sutrisno Laras (67), abdi dalem Keraton Kasunanan Surakarta, berjalan perlahan membawa nampan di kompleks Keraton Kasunanan Surakarta, Kota Surakarta, Rabu (17/8/2022). Nampan itu berisikan sebuah teko, satu stoples gula pasir, dan beberapa cangkir keramik. Di dalam teko, terdapat seduhan teh oplosan yang terdiri atas tiga merek teh, yakni Gardoe, Nyapu, dan Sintren.
Teh Oplosan Milik Semua, dari Keraton hingga Rakyat Biasa - kompas.id
Ngelanjutin Artikel nya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar