JAKARTA – KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur adalah seorang ulama dan cendikiawan yang juga dikenal dengan humor-humornya yang selalu membuat orang tertawa. Tak jarang, sebagai seorang ulama, humor-humor Gus Dur menjadikan pesantren sebagai latar belakangnya.
Salah satu humor Gus Dur itu bertema pesantren itu diceritakan oleh Budayawan Nahdlatul Ulama (NU) Zastrouw Al-Ngatawi.
BACA JUGA: Humor Gus Dur: Akibat Mimpi Bertemu Bung Karno dan Diajari Konsep Demokrasi
Dikisahkan, dalam sebuah pengajian, tiga santri di hadapan kiai menyebutkan namanya masing-masing.
Santri pertama, ditanya identitas nama oleh sang kiai. “Nama saya Anas, kiai.” Setelah menyebutkan nama, santri itu lantas diminta untuk membacakan surat An-Nas yang terdapat dalam Al-Quran.
“Saya Al-Kautsar, kiai,” santri kedua menjawab pertanyaan yang sama. Lalu ia diminta pula untuk membaca surat Al-Kautsar. Dengan mudahnya, ia dan Anas membacakan surat yang sama dengan namanya sendiri.
Santri ketiga juga ditanya oleh kiai. Ia menjawab, “Nama saya Ali Imron kiai, tapi saya biasa dipanggil Qulhu.”
Surat Ali-Imran dalam Al-Quran adalah surat yang terdiri dari 200 ayat, sementara surat Al-Ikhlas, yang juga sering disebut surat Qulhu, hanya terdiri dari 4 ayat.
Menurut Zastrouw, melalui humornya ini, Gus Dur seperti ingin menjelaskan suatu makna tentang seorang kiai yang dalam memberikan pengajaran dengan cara-cara dialogis dan tidak berjarak.
Follow Berita Okezone di Google News
(dka)
Humor Gus Dur: Ali Imran Biasa Dipanggil Qulhu - Okezone News
Ngelanjutin Artikel nya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar