Berangkat dari keresahan masyarakat atas peretasan data dan identitas diri, tiga mahasiswa Departemen Teknik Informatika Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya mengembangkan aplikasi penyimpanan berkas secara digital dengan teknologi blockchain. Aplikasi yang diberi nama Countract ini layaknya Google Drive.
Tim pengembang yang terdiri dari Ivan Muhammad Nizar, Pramudya Tiandana Wisnu Gautama, dan Muhammad Iqbal Abdi itu menggunakan blockchain sebagai pengamanan. Menurut Ivan, blockchain mempunyai pengamanan yang saling berkaitan satu sama lain seperti rantai (chain).
Ivan selaku ketua tim mengatakan, jika seseorang ingin meretas blockchain, maka yang bersangkutan harus mengubah keseluruhan kode yang sudah diciptakan. Terlebih, blockchain juga menggunakan banyak server untuk mengamankan data pengguna.
Kedua sistem itu memudahkan dalam deteksi peretasan. "Hal ini menjadi alasan kami mengintegrasikan blockchain pada aplikasi penyimpanan ini," jelas Ivan, dikutip dari laman ITS.
Cara Kerja Aplikasi
Ivan menerangkan, untuk memakai aplikasi Countract, pengguna perlu mendaftar lebih dahulu dengan gawai atau gadget yang dimiliki. Berikutnya, pengguna bisa menyimpan berkas dan akan memperoleh kode unik.
Kode unik tersebut akan terus dipakai untuk membuka berkas yang disimpan. "Apabila lupa kodenya, berkas masih bisa dibuka asalkan menggunakan perangkat yang sama ketika awal mendaftar," imbuhnya.
Ivan menyebut, aplikasi yang dia kembangkan bersama kedua rekannya itu masih belum tuntas karena keterbatasan waktu untuk membuat teknologi blockchain. Dia menyampaikan bahwa teknologi tersebut butuh server besar dan mahal, sehingga timnya harus menciptakan blockchain versi mereka sendiri dengan lebih sederhana.
Tak hanya itu, penelitian mengenai blockchain juga menjadi tantangan sendiri untuk mereka.
Meski aplikasi ini masih dalam proses pengembangan, Ivan dan yang lain meraih juara harapan pada Pagelaran Mahasiswa Nasional Bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (Gemastik) XV tahun 2022 lalu pada kategori Pengembangan Perangkat Lunak.
Ivan menegaskan dia tertarik mengembangkan lebih jauh teknologi blockchain ini melalui tugas akhir (TA). Oleh sebab itu, dia berharap mampu mengerjakan penelitian baru pada teknologi blockchain.
Simak Video "Mengenal Demit Token, Game Horor NFT Buatan Developer Indonesia"
[Gambas:Video 20detik]
(nah/nwy)
Luar Biasa! 3 Mahasiswa ITS Kembangkan Aplikasi Saingi Google Drive - Detikcom
Ngelanjutin Artikel nya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar