Rechercher dans ce blog

Kamis, 04 Agustus 2022

RI Punya Harta Karun 'Bukan Migas Biasa' Dilirik AS - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia menyimpan 'harta karun' berupa sumber energi alternatif atau dalam hal ini adalah Migas Non Konvensional (MNK). Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mencatat potensi bukan migas biasa itu cukup besar untuk dikembangkan dan dilirik oleh investor dari luar negeri khususnya Amerika Serikat (AS).

Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan diperlukan fleksibilitas dan agresivitas dalam mendukung target 1 juta barel minyak per hari pada 2030 mendatang. Salah satunya melalui pemberian insentif untuk pengembangan migas non konvensional (MNK).

"Kita sudah menghadapi potensi baru di Indonesia yakni migas non konvensional yang cadangannya cukup besar dan sudah dilirik investor dari luar negeri," Kata Dwi kepada CNBC Indonesia dalam Energy Corner CNBC Indonesia, Senin (25/7/2022).


Menurut Dwi pengembangan migas non konvensional sendiri sudah tidak bisa lagi mengacu pada fiscal terms yang saat ini diperuntukkan untuk pengembangan migas konvensional. Sehingga perlu adanya perbaikan sehingga ekonomis untuk dikembangkan.

"Karena sudah jauh berbeda nah ini harus diantisipasi kalau ada payung hukumnya jadi besar," katanya.

Plt. Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas, Mohammad Kemal membeberkan bahwa potensi migas non konvensional yang dimiliki Indonesia saat ini telah menjadi incaran perusahaan dunia. Bahkan telah terdapat MoU atau nota kesepakatan dengan salah satu produsen MNK terbesar di Amerika Serikat (AS) untuk mengembangkan harta karun 'bukan migas biasa' itu.

"Pada saat ini sudah taraf MoU dengan perusahaan yang merupakan salah satu produsen besar MNK di Amerika. Sekarang dalam taraf studi melihat potensi subsurface dan kelayakan fasilitas dan pendukung di surface/permukaan," ujar Kemal kepada CNBC Indonesia, Rabu (27/7/2022).

Adapun perusahaan asal AS itu nantinya akan menggarap potensi Migas non konvensional yang berada di wilayah kerja (WK) Rokan. Sementara untuk mekanisme pengelolaan MNK di Blok Rokan sendiri akan dibahas selanjutnya.

Namun demikian, Kemal belum dapat membeberkan nama perusahaan yang berasal dari AS tersebut. Mengingat di dalam MoU tersebut terdapat beberapa syarat yang tidak boleh diungkapkan, salah satunya nama perusahaan. "Di MoU nggak boleh di disclose dulu. tunggu ya kalau sudah bisa diumumkan akan segera disampaikan," ujarnya.

Dalam catatan SKK Migas, terdapat potensi MNK di tiga wilayah di Indonesia. Diantaranya yakni Sumatera bagian tengah yakni Blok Rokan, Sumatera Bagian Utara, dan Kalimantan Timur.

"Paling besar saat ini untuk migas non konvensional ada di Blok Rokan memiliki potensi minyak paling besar. Kemudian ada juga di Sumatera Utara dan Kalimantan Timur tetapi masih kecil-kecil," kata dia dalam Sharing Session dan Edukasi Media Industri Hulu Migas, Selasa di Tangerang, Selasa (19/7/2022).

Adapun perkiraan prospective resources MNK di tiga wilayah tersebut untuk minyak sendiri totalnya mencapai 6,3 miliar barel. Sementara untuk gas mencapai 6,1 triliun kaki kubik (TCF).

"Tapi itu in place, artinya kalau kan ada namanya original in place, dari original in place itu kan karena ada faktor permeabilitas, faktor porositas itu akan ada faktor pengalinya tuh berapa kali yang jadi cadangan dari original oil in place," katanya.

Lebih lanjut, Kemal menyebut pada prinsipnya MNK ini ada potensinya, namun untuk pengembangannya membutuhkan cara baru. Sehingga untuk bisa dikembangkan perlu upaya-upaya yang sangat efisien dan perlu dukungan dari sisi regulasi.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan pihaknya tengah menanti proses persiapan pencarian minyak non konvensional di Blok Rokan. Pasalnya, potensi MNK di Blok Rokan telah dilirik oleh perusahaan AS.

"Ini sudah komunikasi baik dengan kita dan kelihatannya keinginannya masuk ke Indonesia gak hanya non konvensional tapi juga konvensional," kata dia saat ditemui di Jakarta Convention Center, Rabu (27/7/2022).

Namun sayang, Arifin belum dapat membeberkan nama perusahaan yang sudah menjalin komunikasi terkait pengembangan MNK di Blok Rokan itu.


[Gambas:Video CNBC]

Artikel Selanjutnya

Ada 'Harta Karun' Migas Baru di Aceh, Gairahkan Investasi RI?


(pgr/pgr)

Adblock test (Why?)


RI Punya Harta Karun 'Bukan Migas Biasa' Dilirik AS - CNBC Indonesia
Ngelanjutin Artikel nya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Asnawi Mangkualam soal Duelnya dengan Dimas Drajad: Sudah Biasa, tidak ada Kesengajaan - Bola.net

[unable to retrieve full-text content] Asnawi Mangkualam soal Duelnya dengan Dimas Drajad: Sudah Biasa, tidak ada Kesengajaan    Bola.net ...