TEMPO.CO, Jakarta - Kasus pneumonia misterius muncul di Provinsi Tucuman, Argentina dan masih terus dalam pantauan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) serta jumlah pasiennya terus bertambah. WHO menyebut pneumonia misterius ini adalah jenis yang disebabkan oleh bakteri legionella dan biasa disebut penyakit legionnaire atau legiuner.
Rilis terbaru WHO pada 5 September 2022 mencatat empat pasien meninggal dari total 11 kasus dengan rincian delapan pasien petugas kesehatan dan tiga dari empat pasien yang meninggal juga petugas kesehatan. Berikut perbedaan pneumonia misterius dan yang biasa.
Beda penyebab
Pneumonia umumnya disebabkan oleh bakteri Streptococcus pneumoniae namun pneumonia misterius, sesuai dengan namanya, disebabkan oleh bakteri Legionella pneumophila.
Beda gejala
Sesuai namanya, kedua penyakit ini menyerang paru-paru. Namun, pneumonia misterius merupakan kondisi yang lebih serius dari pneumonia. Gejala pada pneumonia biasanya meliputi batuk berdahak, demam, kedinginan atau justru berkeringat, sesak napas, bahkan saat sedang beristirahat, nyeri dada saat bernapas dan batuk, kelelahan, kehilangan nafsu makan, mual serta muntah, juga sakit kepala. Sedangkan pada pneumonia misterius, orang akan mengalami gejala pneumonia seperti demam, batuk ringan, kehilangan nafsu makan, sakit kepala, lesu, namun beberapa pasien juga mengalami nyeri otot, diare, juga kebingungan.
Beda cara penularan
Tidak ada perbedaan cara penularan dua penyakit yang disebabkan bakteri ini meskipun jenis yang berbeda. Cara penularan umumnya adalah menghirup udara yang mengandung bakteri Streptococcus pneumoniae atau Legionella pneumophila dari tetesan air dalam udara. Bisa juga dengan mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung bakteri Streptococcus pneumoniae atau Legionella pneumophila. Keduanya menular melalui cairan yang mengandung bakteri.
Namun, karena legionella bisa bertahan di suhu 5,7-63 derajat, celcius, maka bakteri ini juga hidup di pemandian air panas, spa, menara pemanas air, menara sistem pendingin yang biasa ada di hotel bertingkat, maka cara penularannya juga bisa dengan menggunakan air mengandung bakteri ini yang kemudian terhirup dan sampai di paru-paru.
Beda faktor risiko
Beberapa sumber tidak menulis bayi di bawah umur 2 tahun dapat terkena pneumonia misterius. Namun, disebutkan penyakit ini punya faktor risiko orang berumur di atas 50 tahun. Sedangkan pneumonia umumnya menyerang orang di atas umur 50 tahun serta bayi baru lahir hingga berusia 2 tahun. Bahkan, banyak kasus bayi meninggal karena penyakit paru-paru ini.
Namun, CDC justru menyebutkan ada dua bayi yang terkena pneumonia misterius ini pada 2016. Kedua bayi ini dilahirkan dengan teknik melahirkan di air. Meskipun tidak terlalu umum, bayi baru lahir juga bisa terpapar pneumonia misterius. Faktor risiko kedua penyakit ini umumnya sama, seperti menyerang orang berumur di atas 50 tahun, berada di rumah sakit, punya penyakit kronis, masalah imun, dan kebiasaan merokok.
Beda penanganan
Kedua penyakit ini disebabkan oleh bakteri, maka dalam penanganannya dokter akan memberikan antibiotik. Sementara untuk kasus yang parah dan menderita sesak napas parah, pasien membutuhkan alat bantu pernapasan. Cara terbaik menangani dua penyakit ini adalah mendatangi dokter.
Beda pencegahan
Cara mencegah dua penyakit ini relatif sama, yaitu dengan memakai alat pelindung seperti masker ketika berada di fasilitas kesehatan karena bakteri dapat menyebar di udara. Lalu, lakukan vaksinasi jika diperlukan, dan berhenti merokok yang bisa menyebabkan memburuknya kualitas paru-paru. Selain itu, karena kedua penyakit ini disebabkan oleh bakteri, penting untuk menjaga kebersihan dalam pencegahannya. Terlebih, bakteri legionella dapat bertahan dalam kaporisasi dengan konsentrasi klorin 2-6 mg/L, maka pembersihannya harus dengan membersihkan alat-alat terkait.
Baca juga: Mengenal Penyakit Legionnaire yang Mirip Pneumonia
Beda Pneumonia Misterius dan Biasa, dari Gejala sampai Penyebab - Gaya Tempo.co
Ngelanjutin Artikel nya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar