POSBELITUNG.CO, BANGKA - Ketua PWNU Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Masmuni Mahatma menanggapi tentang kemungkinan adanya perbedaan Hari Raya Idulfitri atau 1 Syawal dengan Muhammadiyah.
Masmuni merasa hal tersebut biasa saja dan tidak perlu dibesar-besarkan.
"Kalau perbedaan kan sering kali terjadi, dari dulu-dulu, kadang bersama kadang berbeda. Ya maknai saja sebagai makna biasa, karena memang NU mempunyai paradigma, konstruksi sendiri dalam konteks menentukan Idulfitri dan awal puasa, sudah turun temurun," tuturnya, Kamis (20/4/2023).
"Biasa saja, tidak usah dibesar-besarkan, dulu juga sering, biasa saja, dinikmati saja. Yang penting tidak saling mengganggu, tidak saling menarik-narik, nanti malah pahala puasanya, kalau sudah tarik-tarik begitu bisa tidak maksimal, yang sudah diukir selama sebulan," lanjutnya.
Dirinya memaknai Idulfitri tahun ini sebagai lebaran yang sangat istimewa karena dirayakan tanpa adanya pandemi Covid-19 sehingga seluruh umat muslim dapat berkumpul bersama-sama.
"Saya kira setelah pandemi, sangat istimewa lah, bisa leluasa berkumpul dengan sesama untuk menemukan kehangatan dan kemanusiaan," kata Masmuni, Kamis (20/4/2023).
Ia juga memberikan pesan kepada seluruh warga NU harus selalu menjaga ketaatannya kepada Allah SWT, Rasulullah dan pemerintah.
Masmuni menyampaikan, hal tersebut merupakan instruksi dari Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan seluruh jajaran pengurus wilayah di bawahnya sifatnya mengikuti saja.
"Harus selalu menjaga ketaatan kepada ketaatan kepada Allah, Rasulnya dan pemerintah, itu yang paling penting karena kita ini hidup ini bernegara, instruksi PBNU kan seperti itu, kita mengikuti saja di bawah," kata Masmuni.
Untuk menentukan Hari Raya Idulfitri atau 1 Syawal, NU dari pengurus besar hingga jajarannya selalu bersama-sama dan menunggu keputusan dari pemerintah, dalam hal ini ialah Kementrian Agama.
"Kalau untuk seluruh warga NU, tetap harus lebih dewasa dan meningkatkan ketakwaannya kepada Allah dan Rasul-Nya," ucapnya. (Bangkapos.com/Sepri Sumartono)
Hari Raya Idulfitri Kemungkinan Berbeda, Ketua PWNU Babel Sebut Hal Biasa, Tak Perlu Dibesarkan - PosBelitung.co
Ngelanjutin Artikel nya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar