Hidayatullah.com– Bekas pesepakbola Manchester City Benjamin Mendy meminta privasi untuk “membangun kehidupannya kembali” setelah dinyatakan tidak bersalah falam dakwaan pemerkosaan terhadap seorang wanita dan percobaan pemerkosaan terhadap seorang wanita lain.
Pemain sepakbola Prancis itu meneteskan airmata ketika juri membebaskannya dari dakwaan usai persidangan di Chester Crown Court, Inggris, lapor The Guardian Jumat (14/7/2023).
Itu artinya, pria berusia 28 tahun itu divonis bebas dari semua dakwaan yang dilayangkan oleh enam wanita terhadapnya, yang telah menghancurkan karir sepakbolanya.
Dia berhasil membersihkan namanya, tetapi tidak memiliki pekerjaan setelah kontrak dengan Manchester City habis pada bulan Juni.
Klub Premier League itu berhenti memberikan gajinya pada September 2021, tidak lama setelah dia didakwa, meskipun manager klub Pep Guardiola menjadi saksi karakter dalam persidangan pertama di mana dia menggambarkan Mendy sebagai “seorang anak lelaki yang sangat baik”.
Enam wanita menuding Mendy telah melakukan serangan seksual terhadap mereka di rumah mewah seharga £4,8 juta tempat tinggal bintang sepakbola itu antara Oktober 2018 dan Agustus 2021, kebanyakan dalam pesta yang melanggar aturan pembatasan selama Covid-19.
Pada bulan Januari Mendy dibebaskan dari dakwaan pemerkosaan terhadap empat wanita dan serangan seksual terhadap seorang lainnya. Sementara untuk dua dakwaan lain juri tidak mencapai kata sepakat apa vonisnya, sehingga hakim memerintahkan dilakukan persidangan ulang.
Hari Jumat (14/7/2023), Mendy akhirnya divonis bebas dalam dakwaan berusaha memperkosa seorang wanita yang datang bersama temannya, pesepakbola Prancis Diacko Fofana. Wanita itu mengatakan Mendy berusaha memperkosanya saat keluar dari kamar mandi. Namun, Mendy mengatakan dia dan wanita itu sekedar saling menggoda dan dia menarik diri segera setelah wanita itu mengatakan tidak.
Mendy juga divonis bebas dalam dakwaan memperkosa seorang wanita yang ditemuinya di sebuah bar di Alderley Edge, daerah suburban kelas atas di Cheshire.
Sepanjang persidangan yang digelar selama empat bulan, Mendy senantiasa bersikukuh mengatakan para wanita itu menunjukkan minat untuk berhubungan seks dengannya. Pesepakbola muda itu juga mengatakan kepada juri bahwa “normal” baginya untuk tidur bersama banyak wanita berbeda, terkadang pada malam yang sama ketika mereka itu juga berhubungan seks dengan teman-temannya.
Menjadi seorang pesepakbola terkenal, kata Mendy, “jujur sangat mudah” untuk memilih sejumlah wanita di kelab malam fan membawa mereka ke rumahnya di dekat desa Prestbury di Cheshire.
Sebagian wanita itu mengatakan bahwa mereka dipaksa untuk menyerahkan ponsel mereka setelah tiba di rumah Mendy dan merasa tidak mampu untuk meminta bantuan. Namun, Mendy mengatakan dia hanya meminta para tamu untuk memasukkan ponsel mereka ke dalam sebuah kotak karena dia mengkhawatirkan soal privasi, terutama saat menggelar pesta yang melanggar aturan pembatasan Covid-19 dan bahwa ponsel para wanita itu kemudian dikembalikan ketika mereka memintanya.
Pesta-pesta itu itu dipenuhi dengan sajian minuman beralkohol dan balon nitro oksida dan tidak jarang para tamu telanjang di kolam renang Mendy. Mereka yang ada di pesta itu akan berhubungan seks di berbagai ruangan di seluruh rumah, terkadang mereka bertukar pasangan.
Mendy mengaku tidak memakai kondom selama berhubungan badan dengan para wanita itu, meskipun dia tahu risikonya, dia “tidak khawatir” dengan kemungkinan tertular atau menularkan penyakit menular seksual.
Pada pagi harinya setelah berhubungan seks dengan seorang wanita berusia 17 tahun dia pengirimankan pesan teks guna menanyakan apakah remaja itu sudah meminum “morning pil”, obat yang biasa diminum orang-orang yang melakukan hubungan seks guna mencegah kehamilan.
Mendy mengaku memiliki seorang anak dengan seorang bekas pacarnya, tetapi fia bertekad untuk tidak menjalani hubungan asmara saat bermain untuk Manchester City.
Mendy pertama kali ditahan pada November 2020 setelah seorang wanita muda menuduhnya dengan pemerkosaan beberapa pekan setelah perempuan itu mengaku bertemu dengan Mendy di sebuah bar di Alderley Edge bersama dengan pesepakbola Inggris Jesse Lingard.
Mendy kemudian dibebaskan dari tahanan sambil menunggu penyelidikan. Namun, Mendy ditangkap lagi pada 4 Januari 2021 setelah wanita kedua melaporkannya ke kepolisian. Wanita ini menuduhnya melakukan serangan seksual di sebuah pesta di rumah pesepakbola itu pada 2 Januari 2021.
Mendy lalu diberi pembebasan bersyarat, di mana dia dilarang menggelar pesta di rumah dan bermain untuk Manchester City. Namun, pengadilan mendengar dia masih saja mengundang para wanita ke rumahnya setelah kelayapan malam di Manchester. Ditanya mengapa dia melanggar syarat pembebasannya dari tahanan, Mendy menjawab karena dia merasa tidak melakukan kesalahan apapun.
Pada malam 23 Agustus 2021, seorang wanita muda berusia 17 tahun yang berpesta di rumah Mendy menuduhnya telah melakukan pemerkosaan. Remaja itu usai pesta langsung melapor ke kepolisian dan Mendy pada tanggal 26 Agustus dijerat dakwaan baru dan dijebloskan ke dalam tahanan.
Setelah kejadian ini, Mendy diskors oleh Manchester City dan diberikan cuti tidak berbayar. Padahal sebelum peristiwa itu Mendy dikabarkan memperoleh bayaran sekitar £90.000 per pekan dari klub.
Mendy bergabung dengan City dari Monaco dengan harga £52 juta pada tahun 2017, biaya transfer yang kala itu memecahkan rekor dunia untuk seorang bek.
Di persidangan Mendy mengaku bahwa pengalaman mendekam di dalam jeruji besi telah memberikannya banyak pelajaran tentang kehidupan dan dia menyadari bahwa perilakunya selama ini kemungkinan sudah melukai banyak wanita. Dia menyadari bahwa dirinya terkadang “tidak sopan” ketika berbicara perihal wanita.
Mendy mengatakan dia mulai mendapat perhatian dari kaum Hawa ketika dia berusia 18 tahun dan bermain untuk klub Marseille. Perhatian itu menjadi “10 kali lebih intens” ketika dia bergabung dengan Manchester City.
Dia mengakui bahwa para wanita tertarik kepadanya disebabkan pekerjaannya. “Cara mereka mendatangi saya, bukan karena penampilan saya, melainkan karena sepakbola,” katanya.
Setelah persidangan hari Jumat pengacaranya Jenny Wiltshire berkata, “Benjamin Mendy ingin mengucapkan terima kasih kepada juri yang fokus pada bukti-bukti selama persidangan, dan bukan pada rumor dan sindiran yang mengikuti kasus ini dari sejak awal.”
Wiltshire mengatakan bahwa Mendy telah berusaha untuk tetap kuat tetapi proses persidangan, yang “mau tidak mau, berdampak serius padanya. Dia berterima kasih kepada semua orang yang telah mendukungnya selama cobaan ini dan sekarang meminta diberikan privasi agar dia bisa membangun kehidupannya kembali.”*
Mengaku Biasa Pesta Seks Benjamin Mendy Dibebaskan dari Semua Dakwaan Pemerkosaan - Hidayatullah.com
Ngelanjutin Artikel nya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar