"Budaya Papua yang berbeda-beda setiap suku dan daerah semuanya masih bisa di eksplorasi lebih mendalam," ujar Theo Litaay dalam keterangan melalui tayangan video diterima ANTARA di Biak, Minggu.
Baca juga: Disparekraf Jayapura: Budaya lokal turut bangkitkan sektor pariwisata
Theo mengharapkan potensi kekayaan budaya yang dimiliki Papua untuk terus dipromosikan lebih luas lagi ke berbagai negara, sehingga wilayah ini makin banyak dikunjungi wisatawan.
Theo menyebut kekayaan budaya yang dimiliki Papua akan menjadi aset yang sangat berharga bagi masyarakat asli Papua. "Selain itu, juga berjasa untuk kelanjutan pembangunan di Tanah Papua," kata Theo Litaay.
Beberapa data diperoleh ANTARA, berbagai festival wisata yang sudah diselenggarakan di Papua, yakni Festival Danau Sentani (FDS) di Kabupaten Jayapura 5-7 Juli 2023.
Sedangkan kegiatan Papua Street Carnival digelar di Kota Jayapura pada 7 Juli 2023 dan Festival Kopi pada 24 Mei yang digelar Bank Indonesia bersama 38 pelaku UMKM, serta Festival Crossborder Port Numbay di Kampung Skouw Kota Jayapura berlangsung pada 21-23 Juni 2023.
Baca juga: Festival Egek komitmen pemerintah lestarikan budaya Suku Moi
Baca juga: Budaya Papua gencar dikenalkan pada pengunjung di Taman Mini Indonesia
Sementara Pemerintah Kabupaten Biak Numfor, di antaranya menggelar Festival Biak Pintar 1-6 Mei 2023, Festival Biak Muara Wampasi 1-8 Juli 2023 dan Festival Kasumasa Biak yang sedang berlangsung 14-17 Juli 2023.
Sementara pada Agustus 2023, Pemkab Biak Numfor akan menggelar Festival Harmoni Nusantara sebagai kegiatan yang dirangkaikan dengan agenda nasional menuju Sail Teluk Cenderawasih pada 1-7 November 2023 di Kota Biak.
Pewarta: Muhsidin
Editor: Endang Sukarelawati
COPYRIGHT © ANTARA 2023
Tenaga Ahli Utama KSP sebut kekayaan budaya Papua luar biasa - ANTARA
Ngelanjutin Artikel nya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar