Mobil listrik punya karakter dan spesifikasi yang berbeda dibandingkan mobil bensin. Itulah mengapa, kendaraan nonemisi tersebut disarankan menggunakan ban khusus. Lantas, apa jadinya jika 'dipaksa' memakai ban biasa?
Mukiat Sutikno selaku Presiden Direktur PT Bridgestone Tire Indonesia (BTI) mengatakan, mobil listrik sebenarnya bisa jalan dengan ban biasa. Namun, efeknya kurang baik untuk kendaraan.
"Jadi kalau ditanya bisa atau nggak, bisa. Tapi nggak ideal," ujar Mukiat saat ditemui awak media di pabrik Bridgestone di Karawang, Jawa Barat, Rabu (15/11).
Bridgestone urai dampak mobil listrik pakai ban biasa. Foto: Septian Farhan Nurhuda / detik.com
|
Dia menjelaskan, teknologi ban khusus untuk mobil listrik berbeda dengan ban biasa. Sebab, komponen tersebut dirancang lebih senyap dan cocok untuk kecepatan instan.
"Sebenarnya begini, kalau untuk lebih optimal kan kita tahu mobil listrik itu senyap ya. Jadi tentunya kalau yang memang untuk mobil listrik, harus punya silent technology biar lebih senyap," ungkapnya.
"Walau teknologi enliten kita sebenarnya sudah sangat cocok untuk mobil listrik dan sangat menapak, namun tetep mobil listrik itu gripnya harus lebih bagus," tambah dia.
Bridgestone Proving Groung di Karawang, Jawa Barat Foto: Rangga Rahadiansyah
|
Lebih jauh, Mukiat kemudian mengurai efek yang terjadi seandainya mobil listrik tetap dipakai menggunakan ban biasa. Kata dia, itu bakal berpengaruh ke konsumsi daya listrik yang menjadi lebih boros.
"Jadi sebenarnya ban biasa pun oke untuk mobil listrik. Tapi, harus tahu efeknya, bisa jadi lebih berat dan pemakaian listrik lebih boros. Selain itu, (mobil) jadi berisik," kata dia.
Diketahui, Bridgestone telah menjual ban khusus mobil listrik di pasar global, yakni Turanza Eco. Kabarnya, mereka juga akan segera menjual ban sejenis di Indonesia pada akhir tahun ini. Namun, belum diketahui, nama dan modelnya akan seperti apa.
Simak Video "Jakarta - Bandung Modal Seratus Ribu, Emang Bisa?"
[Gambas:Video 20detik]
(sfn/sfn)
Ini Jadinya kalau Mobil Listrik Pakai Ban Biasa - detikOto
Ngelanjutin Artikel nya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar