Ada dua jenis ban yang umum digunakan di Indonesia, yakni biasa yang memakai ban dalam dan tubeless alias tanpa ban dalam. Mana dari keduanya terbaik digunakan saat mudik Lebaran?
Pertimbangan memilih jenis ban seharusnya jadi urusan serius karena saat mudik perjalanan kendaraan bisa sampai ratusan kilometer dan waktu mesin menyala sampai berjam-jam.
Sebelum Anda memilih antara ban biasa dan tubeless, ada beberapa kelebihan dan kekurangan masing-masing yang perlu diperhitungkan.
Saat ini ban tubeless menjadi pilihan utama lantaran keunggulan utamanya, tak memakai ban dalam, dirasa cocok buat kondisi jalan-jalan di dalam negeri. Utamanya buat menangkal ketakutan ban bocor karena ranjau paku yang disengaja atau efek benda tajam lain yang berserakan di jalan.
Kelebihan ban tubeless, karena tak ada ban dalam, membuatnya lebih tahan kebocoran. Misalnya ban luar tertembus paku hingga tembus, berkurangnya tekanan udara bisa lebih lama dibanding ban biasa asalkan paku itu masih tertancap.
Kondisi ini memberi waktu bagi pengemudi mencari bantuan misalnya ke bengkel atau tukang tambal ban yang bisa jadi sulit dicari saat macet-macetan mudik.
Di luar itu performa ban tubeless lebih baik untuk urusan traksi dan handling. Desainnya memanfaatkan teknologi modern agar tapaknya dapat mencengkram lebih baik ke jalan yang meningkatkan keselamatan pengendara.
Namun ada juga beberapa kekurangan ban tubless yang perlu diperhatikan seperti harga lebih mahal karena desainnya lebih kompleks dan teknologi lebih modern, perbaikan juga lebih sulit dan diperlukan alat serta keahlian khusus karena bagian dalam ban dirancang langsung menahan tekanan udara.
Selain itu, ban tubeless lebih berat dari ban biasa. Hal ini mempengaruhi performa kendaraan, terutama pada akselerasi dan konsumsi bahan bakar.
Sementara ban biasa yang menggunakan ban dalam punya keunggulan harga terjangkau. Hal ini mungkin menjadi daya tarik bagi orang-orang yang ingin hemat biaya perawatan kendaraan.
Perbaikan ban biasa relatif lebih mudah dan murah, misalnya ban bocor yang perlu diperbaiki hanya ban dalamnya saja. Misalnya ban dalam sulit diperbaiki bisa saja langsung diganti yang baru.
Bobot ban biasa yang ringan juga menjadi keunggulan, dapat membantu meningkatkan performa kendaraan urusan akselerasi dan konsumsi bahan bakar.
Dari segi kekurangan, ban biasa lebih berisiko mengalami kebocoran lantaran jika tertembus paku langsung merusak ban dalam. Perbaikannya mesti cepat dilakukan karena tekanan udara langsung ambles.
Hal seperti itu bisa saja merepotkan, apalagi saat posisinya sedang di perjalanan mudik.
Terakhir, ban biasa lebih rentan panas, terutama ketika berkendara jarak jauh atau kondisi jalan terik. Hal ini menyebabkan keausan pada ban dan memperpendek umur pakainya.
Pilihan memakai ban tubeless atau ban biasa sebaiknya menyesuaikan kebutuhan. Anda bisa mempertimbangkan rute misal melintasi jalan tol atau jalan biasa, target jarak tempuh mudik, seberapa penting irit bahan bakar, serta lokasi servis ban seperti di SPBU, dealer atau titik lainnya.
Pastikan juga Anda membawa ban cadangan apapun jenis ban yang Anda pilih. Ban serep dapat memangkas rasa khawatir dan memotong banyak waktu jika satu ban mengalami masalah bocor di jalan.
(bil/fea)Adu Mekanik Ban Tubeless vs Biasa, Mana Terbaik Buat Mudik? - CNN Indonesia
Ngelanjutin Artikel nya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar