Rechercher dans ce blog

Sabtu, 24 Juni 2023

Teks Misa Minggu 25 Juni 2023 Minggu Biasa XII Tahun A - Tribun Flores

Oleh: P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari simak Teks Misa Minggu 25 Juni 2023.

Teks Misa hari minggu ini disusun oleh P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD.

Teks misa ini disiapkan untuk Minggu Biasa XII Tahun A.

Mari ikut misa hari minggu dengan penuh iman.

Baca juga: Bacaan Injil Katolik Minggu 25 Juni 2023 Lengkap Renungan Harian Katolik

Para Petugas Liturgi berkumpul di sakristi. Untuk bacaan, siapkan Alkitab.
Untuk nyanyian, bisa siapkan buku nyanyian. Sedapat mungkin, untuk kekhusukan suasana, alat-alat komunikasi dimatikan.

Ketika memulai, Pemimpin (P) berkata, “Penolong kita ialah Tuhan”, dan yang lain menyahut, “Yang menjadikan langit dan bumi”. Kemudian dinyanyikan lagu pembuka untuk masa Biasa.

01. TANDA SALIB DAN SALAM
P : Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.
U : Amin.
P : Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, cinta kasih
Allah, dan persekutuan Roh Kudus beserta kita.
U : Sekarang dan selama-lamanya.
02. KATA PEMBUKA
P : Hari ini kita memasuki Minggu Keduabelas dalam Masa Biasa. Bacaan-bacaan suci meneguhkan
iman kita dengan menghadirkan Allah sebagai Penyelamat kita. Dalam bacaan pertama, nabi Yeremia menghadapi ancaman kematian karena pewartaannya.
Namun, Yeremia merasa nyaman dalam lindungan Tuhan. Tuhan menyertainya sebagai pahlawan yang gagah perkasa. Tuhan juga selalu menyertai kita dan meneguhkan kita. Dalam bacaan kedua kita akan mendengarkan refleksi Rasul Paulus tentang kebesaran Tuhan. Ketika kita tidak mampu menyelamatkan diri kita, maka Tuhan mengutus Yesus Putra-Nya untuk menebus kita. Oleh dosa satu orang Adam, kita
jatuh ke dalam kebinasaan; dan oleh penebusan Kristus, kita semua masuk ke dalam kehidupan kekal. Karena itu, kita mesti setia dalam mengikuti Yesus.
Dalam bacaan Injil, Yesus meneguhkan hati kita dengan mengatakan bahwa kita tidak perlu takut terhadap mereka yang hanya dapat membunuh tubuh kita. Takutlah kepada Tuhan yang dapat membinasakan tubuh dan jiwa kita. Dialah yang menjamin hidup kita. Kita diundang untuk menyerahkan seluruh hidup dan perjuangan kita kepada Tuhan. Dialah Penyelamat kita.
[hening sejenak]
03. TOBAT DAN PERMOHONAN AMPUN
P : Marilah menyesali dan mengakui bahwa kita telah berdosa, supaya kita siap mendengarkan Sabda Allah, Terang dan Pedoman hidup kita.
U : Saya mengaku kepada Allah yang Mahakuasa, dan kepada saudara sekalian, bahwa saya telah berdosa, dengan pikiran dan perkataan, dengan perbuatan dan kelalaian. Saya berdosa, saya berdosa, saya sungguh berdosa. Oleh sebab itu saya mohon kepada Santa Perawan Maria, kepada para malaikat dan orang kudus dan kepada saudara sekalian, supaya mendoakan saya pada Allah, Tuhan kita.
P : Semoga Allah yang Mahakuasa mengasihani kita, mengampuni dosa kita, dan mengantar kita ke hidup yang kekal.
U : Amin.
04. MENYANYIKAN LAGU KEMULIAAN
[Dianjurkan untuk memakai Madah Kemuliaan di bawah ini.]
P : Kemuliaan kepada Allah di surga
U : dan damai di bumi kepada orang yang berkenan pada-Nya.
P : Kami memuji Dikau,
U : Kami meluhurkan Dikau.
P : Kami menyembah Dikau,
U : Kami memuliakan Dikau.
P : Kami bersyukur kepada-Mu, karena kemuliaan-Mu yang besar.
U : Ya Tuhan Allah, raja surgawi, Allah Bapa yang Mahakuasa.
P : Ya Tuhan Yesus Kristus, Putera yang tunggal.
U : Ya Tuhan Allah, Anak Domba Allah, Putera Bapa.
P : Engkau yang menghapus dosa dunia, kasihanilah kami.
U : Engkau yang menghapus dosa dunia, kabulkanlah doa kami.
P : Engkau yang duduk di sisi Bapa, kasihanilah kami.
U : Karena hanya Engkaulah kudus.
P : Hanya Engkaulah Tuhan.
U : Hanya Engkaulah Mahatinggi, ya Yesus Kristus.
P : bersama dengan Roh Kudus,
U : dalam kemuliaan Allah Bapa. Amin.
05. DOA PEMBUKA
P : Marilah kita berdoa, [hening sejenak] Allah Bapa kami di surga, Engkaulah satu-satunya yang mengenal kami masing-masing sedalamdalamnya. Semoga kami senantiasa berusaha untuk semakin mengenal Dikau, terutama ketika kami mendengarkan Sabda-Mu. Kuatkanlah kami untuk selalu meluangkan waktu untuk membaca dan merenungkan Sabda-Mu itu. Demi Kristus Tuhan dan Pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segalam masa.
U : Amin.
06. AJAKAN MENDENGARKAN SABDA TUHAN
P : Marilah kita membuka hati kita untuk mendengarkan Sabda Tuhan dan menerimanya agar Sabda
Tuhan menjadi pelita iman kita dan tongkat
penuntun jalan hidup kita.
[Bacaan dibacakan dari Alkitab]
07. BACAAN PERTAMA (Yer. 20:10-13)
L : Bacaan dari Kitab Yeremia. Aku telah mendengar bisikan banyak orang: "Kegentaran datang dari segala jurusan! Adukanlah dia! Kita mau mengadukan dia!" Semua orang sahabat karibku mengintai apakah aku tersandung jatuh: "Barangkali ia membiarkan dirinya dibujuk, sehingga kita dapat mengalahkan dia dan dapat melakukan pembalasan kita terhadap dia!" Tetapi TUHAN menyertai aku seperti pahlawan yang gagah, sebab itu orang-orang yang mengejar aku akan tersandung jatuh dan mereka tidak dapat berbuat apa-apa. Mereka akan menjadi malu sekali, sebab mereka tidak berhasil, suatu noda yang selamalamanya tidak terlupakan! Ya TUHAN semesta alam, yang menguji orang benar, yang melihat batin dan hati, biarlah aku melihat pembalasan-Mu terhadap mereka, sebab kepadaMulah kuserahkan perkaraku. Menyanyilah untuk TUHAN, pujilah TUHAN! Sebab ia telah melepaskan nyawa orang miskin dari tangan orang-orang yang berbuat jahat.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.
08. MENDARASKAN MAZMUR TANGGAPAN
Refren:
Tuhan sudi dengarkan rintihan umat-Mu.
Mzm. 69:8-10,14,17,33-35;
Tuhan, karena Engkaulah aku menanggung cela, karena Engkaulah noda meliputi mukaku. Aku telah menjadi orang luar bagi saudara-saudaraku, menjadi orang asing bagi anak-anak ibuku; sebab cinta untuk rumah-Mu menghanguskan aku, dan kata-kata yang mencela Engkau
telah menimpa aku. (Refren) Tetapi aku, aku berdoa kepada-Mu, ya Tuhan, aku bermohon pada waktu Engkau berkenan, ya Allah; demi kasih setia-Mu yang besar
jawablah aku dengan pertolongan-Mu yang setia! Jawablah aku, ya Tuhan, sebab baiklah kasih setia-Mu, berpalinglah kepadaku menurut rahmat-Mu yang besar! (Refren) Lihatlah, hai orang-orang yang rendah hati, dan bersukacitalah; biarlah hatimu hidup kembali. Hai kamu yang mencari Allah!
Sebab Tuhan mendengarkan orang-orang miskin, dan tidak memandang hina orang-orang-Nya yang ada dalam tahanan. Biarlah langit dan bumi memuji-muji Dia, lautan dan segala yang bergerak di dalamnya. (Refren)

09. BACAAN KEDUA (Rm. 5:12-15)
L : Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada jemaat di Roma
Saudara-saudari, sama seperti dosa telah masuk ke dalam dunia oleh satu orang, dan oleh dosa itu juga maut, demikianlah maut itu telah menjalar kepada semua orang, karena semua orang telah berbuat dosa. Sebab sebelum hukum Taurat ada, telah ada
dosa di dunia. Tetapi dosa itu tidak diperhitungkan kalau tidak ada hukum Taurat. Sungguhpun demikian maut telah berkuasa dari zaman Adam sampai kepada zaman Musa juga atas mereka, yang tidak berbuat dosa dengan cara yang sama seperti yang telah dibuat oleh Adam, yang adalah gambaran Dia yang akan datang. Tetapi karunia Allah tidaklah sama dengan pelanggaran Adam. Sebab, jika karena pelanggaran satu orang semua orang telah jatuh di dalam kuasa maut, jauh lebih besar lagi kasih karunia Allah dan karunia-Nya, yang dilimpahkan-Nya atas semua orang karena satu orang, yaitu Yesus Kristus. Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.
10. ALLELUIA (Yoh. 14:18)
P : Alleluia
U : Alleluia
P : Roh kebenaran akan memberi kesaksian tentang daku, * dan kamu pun harus memberi kesaksian pula, Sabda Tuhan.
U : Alleluia
11. INJIL (Mat. 10:26-33)
P : Marilah kita bersama-sama mendengarkan Injil Yesus Kristus menurut Matius.
Pemimpin dan semua yang hadir membuat tanda salib dengan ibu jari pada dahi, mulut, dan dada. Kemudian Pemimpin membacakan Injil.
Jadi janganlah kamu takut terhadap mereka, karena tidak ada sesuatupun yang tertutup yang tidak akan dibuka dan tidak ada sesuatupun yang tersembunyi yang tidak akan diketahui. Apa yang Kukatakan kepadamu dalam gelap, katakanlah itu dalam terang; dan apa yang dibisikkan ke
telingamu, beritakanlah itu dari atas atap rumah. Dan janganlah kamu takut kepada mereka yang dapat membunuh tubuh, tetapi yang tidak berkuasa membunuh jiwa; takutlah terutama kepada Dia yang berkuasa membinasakan baik jiwa maupun tubuh di dalam neraka. Bukankah burung pipit dijual dua ekor seduit? Namun seekorpun dari padanya tidak akan jatuh ke bumi di luar kehendak Bapamu. Dan kamu, rambut kepalamupun terhitung semuanya.
Sebab itu janganlah kamu takut, karena kamu lebih berharga dari pada banyak burung pipit. Setiap orang yang mengakui Aku di depan manusia, Aku juga akan mengakuinya di depan Bapa-Ku yang di sorga. Tetapi barangsiapa menyangkal Aku di depan manusia, Aku juga akan menyangkalnya di depan Bapa-Ku yang di sorga."
P : Demikianlah Injil Tuhan.
U : Terpujilah Kristus.
12. RENUNGAN SINGKAT
Bacaan injil yang kita dengarkan tadi berbicara tentang dua hal yang saling berkaitan yaitu tentang kejujuran dan tentang takut akan Tuhan. Pertama, tentang kejujuran. Yesus mengatakan bahwa tidak ada sesuatu pun yang tersembunyi yang tidak akan dibuka. Semuanya akan terungkap. Yesus menyatakan hal ini dengan cara lain yaitu apa yang diungkapkan dalam gelap, katakanlah itu di dalam terang, dan apa yang dibisikkan ke telinga, umumkanlah dari atas atap atau teras rumahmu. Dengan cara ini, Yesus mengajarkan kita untuk hidup apa adanya dan terbuka dengan sesama. Orang yang jujur, hatinya akan tenang, meskipun mungkin ia difitnah atau dianiaya. Sebaliknya, orang yang hidupnya tidak jujur, ia akan selalu berada dalam ketakutan. Ia akan berupaya untuk menutupi ketidakjujuran atau kebohongan dengan kebohongan baru. Hidupnya menjadi tidak tenang karena ia takut jangan sampai orang mengetahui kebohongannya. Kejujuran akan menjadikan hidup itu lebih sederhana. Kita bisa memulainya dari diri kita sendiri dan dari dalam keluarga kita. Itulah yang berkenan di mata Tuhan.

Kedua, takut akan Tuhan. Yesus mengajak kita untuk takut pada Tuhan karena hanya Tuhan yang bisa membinasakan jiwa. Ungkapan ini adalah sebuah ajakan agar kita hidup menurut kehendak Tuhan. Tuhan tidak menginginkan kebinasaan kita. Bahkan Yesus mengatakan bahwa kita lebih berharga dari burung pipit. Tuhan selalu mau agar kita selamat. Untuk maksud ini, kita pun diminta untuk mentaati perintah-perintah Tuhan dalam hidup kita. Karena itu, pertama-tama hendaknya kita selalu berupaya untuk dating kepada Tuhan dan mempelajari perintahperintah-Nya.

Di zaman kini, ajakan untuk takut akan Tuhan kelihatannya kurang mendapatkan perhatian dari banyak orang. Kadangkala kita temui bahwa orang lebih takut atau cemas atau tidak bahagia kalau keinginannya tidak terpenuhi, daripada meluangkan waktu untuk datang ke hadapan Tuhan. Atau orang kurang berpegang teguh pada perintah untuk bertindak benar dan jujur ketika berhadapan dengan permintaan atau tawaran yang salah dari teman atau sahabat-sahabatnya. Mari kita kembali menanamkan sikap takut akan Tuhan mulai dari dalam rumah kita. Satu contoh kecil, kita patut melatih dan menghargai kejujuran hidup kita. Semoga kita bisa menciptakan ruang dalam keluarga-keluarga kita untuk hidup jujur dan terbuka satu sama lain. Takutlah kalau hidup tidak jujur dan berbanggalah ketika kita mengungkapkan kejujuran karena ketidakjujuran membinasakan sedangkan kejujuran menyelamatkan.
13. HENING SEJENAK
14. SYAHADAT
P : Marilah menanggapi Sabda Tuhan dan mengungkapkan iman kepercayaan kita kepada
Tuhan dengan mengucapkan Syahadat. Aku percaya akan Allah, Bapa yang mahakuasa…..
15. DOA UMAT
P : Marilah kita berdoa kepada Allah Bapa kita, yang selalu dekat dengan kita dan mendampingi kita dalam hidup harian kita.
P : Bagi para pejabat Gereja. Semoga mereka selalu diteguhkan dalam pelayanan mereka terutama dalam menghadapi tugas-tugas yang sulit. Marilah kita mohon,…
P : Bagi para pelayan masyarakat. Semoga mereka mendapatkan kekuatan dalam menunaikan tugas mereka, agar mereka tetap mengutamakan
kepentingan dan kesejahteraan umum. Marilah kita mohon,…
P : Bagi para penderita cacat dan sakit di lingkungan kita. Semoga mereka merasakan dukungan dari berbagai pihak dan tetap semangat dalam iman mereka kepada Tuhan. Marilah kita mohon….
P : Bagi kita sekalian. Semoga kita senantiasa meluangkan waktu untuk membaca dan merenungkan Sabda Tuhan yang menjadi pedoman
hidup kita. Semoga kita juga berani memberikan kesaksian iman di dalam keluarga dan lingkungan kita. Marilah kita mohon,…
P : Kita hening sejenak untuk menyerahkan doa dan permohonan pribadi kita masing-masing. [hening sejenak lalu lanjut].
P : Allah Bapa yang mahabaik, Yesus Putra-Mu telah menyatakan bahwa Engkau selalu mendampingi dan melindungi kami. Perkenankanlah kami hidup menurut teladan Putra-Mu yang selalu berbuat baik bagi orang lain. Kami mohonkan semuanya ini demi Yesus Kristus Putra-Mu dan pengantara kami.
U : Amin
16. DOA PUJIAN
P : Saudara-saudari terkasih, setelah menyadari karya keselamatan Allah bagi hidup kita, marilah kita memuji Dia dan berseru: Terpujilah Engkau di surga
U : Terpujilah Engkau di surga
P : Allah, Bapa yang maharahim, kami memuji namaMu karena Engkau telah mengangkat kami menjadi putra-putri-Mu. Maka kami memuji Engkau:
U : Terpujilah Engkau di surga
P : Ya Bapa, terdorong oleh cinta kasih, Engkau memelihara kami dengan menyediakan segala yang kami perlukan untuk hidup. Maka kami memuji Engkau:
U : Terpujilah Engkau di surga
P : Ketika kami berdosa dan karenanya menjauhkan diri dari-Mu, Engkau tidak membiarkan kami binasa. Sebaliknya, Engkau mendekati kami dalam diriYesus Putra Mu. Melalui sengsara, wafat dan kebangkitan-Nya Engkau membebaskan kami dari kuasa dosa dan maut. Maka kami memuji Engkau:
U : Terpujilah Engkau di surga
P : Engkau telah mengutus Roh Kudus untuk membimbing dan mendampingi hidup kami dan menjadikan kami anak-anak terang. Maka kami memuji Engkau:
U : Terpujilah Engkau di surga
P : Maka, bersama seluruh umat beriman, dan dalam kesatuan dengan Bapa Suci Paus Fransiskus, Bapa Uskup kami [nama Uskup setempat] dan Pastor Paroki kami [nama pastor paroki setempat], kami melambungkan madah pujian bagi-Mu dengan berseru: [menyanyikan satu lagu bertemakan Puji Syukur] Menyusul Ritus Komuni. Dalam Ibadah Sabda terdapat dua kemungkinan, yaitu (1) menyambut komuni (lihat cara A), (2) tidak menyambut komuni, tetapi umat diajak menghayati komuni batin/rindu (lihat cara B).
17A. Cara A: DENGAN KOMUNI
Sesudah Doa Pujian, Pemimpin menuju ke altar untuk mempersiapkan komuni. Ia membentangkan kain korporale di atas altar dan kemudian mengambil Sakramen Mahakudus dari tabernakel dan diletakkan di atas kain korporale. Sesudah mempersiapkan segala yang perlu untuk Komuni Kudus, para pemandu/pengantar bersama para pelayan dan umat beriman berlutut menyembah dalam keheningan sesaat. Sesudah itu Pemimpin mengajak umat untuk menyanyikan lagu Bapa Kami
sambil berdiri.
P : Saudara-saudari, meskipun kita tidak merayakan Ekaristi, pada perayaan ini kita memperoleh kesempatan menyambut Komuni Kudus, maka dalam persatuan dengan saudara-saudari se-paroki yang merayakan Ekaristi, marilah kita menyiapkan
hati di hadirat Tuhan. [Hening sejenak]
18A. BAPA KAMI Berdiri
P : Atas petunjuk Penyelamat kita dan menurut ajaran Ilahi, maka beranilah kita berdoa.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah namaMu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat. Sesudah doa Bapa Kami, dapat juga diadakan Salam damai.
19A. SALAM DAMAI DAN KOMUNI
Bila ada Salam Damai, Pemimpin mengajak Umat, misalnya
sebagai berikut:
P : Marilah kita saling memberikan salam damai.
Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari
yang berada paling dekat. Sesudah Salam Damai, Pemimpin
berlutut menghormati Sakramen Mahakudus, lalu
menghunjukkan hosti kudus kepada umat, sambil berkata:
P : Inilah Anak Domba Allah yang menghapus dosa
dunia.
Hosti dan sibori ditunjukkan kepada umat:
Berbahagialah kita yang diundang ke perjamuanNya.
Pemimpin dan Umat berdoa bersama-sama.
U : Ya Tuhan saya tidak pantas, Engkau datang pada
saya, tetapi bersabdalah saja, maka saya akan
sembuh.
Dengan khidmat, Pemimpin menyambut Tubuh Tuhan
terlebih dulu. Sesudah itu, ia melayani umat yang
menyambut komuni, seraya setiap kali berkata:
P : Tubuh Kristus.
U : Amin.
Penyambutan komuni diiringi dengan nyanyian komuni.

17B. Cara B. TANPA KOMUNI

P : Pada perayaan ini kita tidak menyambut Komuni kudus. Meskipun demikian, marilah kita menghayati kehadiran Tuhan yang kita rindukan di dalam hatikita masing-masing.
18B. BAPA KAMI Berdiri
P : Saudara-saudari terkasih, kita telah dipersatukan oleh iman yang sama. Maka sebagai Putra-Putri Bapa yang satu dan sama, marilah kita berdoa sebagaimana yang diajarkan oleh Putra-Nya sendiri.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah namaMu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat. Dapat dilaksanakan Salam Damai.
P : Marilah kita saling memberikan salam damai. Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari yang berada paling dekat saja.
19B. DOA KOMUNI BATIN Berlutut/berdiri
Pemimpin mengajak semua yang hadir untuk melaksanakan Komuni Batin dengan rumusan ajakan antara lain sebagai
berikut:
P : Kini, mari kita siapkan hati kita untuk menyambut  kedatangan Tuhan di dalam hati kita.
P : Yesus bersabda, “Kamu memang sudah bersih karena Firman yang telah Kukatakan kepadamu. Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.” (Yoh. 15:3-4).
[hening sejenak]
P : Yesusku, aku percaya, Engkau sungguh hadir dalam Sakramen Mahakudus. Aku mengasihi-Mu lebih dari segalanya, dan aku merindukan kehadiran-Mu dalam seluruh jiwaku. Karena sekarang aku tak dapat menyambut-Mu dalam Sakramen Ekaristi, datanglah sekurang-kurangnya secara rohani ke dalam hatiku, meskipun Engkau selalu telah datang. Aku memeluk-Mu dan mempersatukan diriku sepenuhnya kepada-Mu, jangan biarkan aku terpisah daripada-Mu. Amin. [hening sejenak]
P : Dalam keheningan, marilah kita masing-masing menyatukan diri dengan Tuhan yang hadir saat ini di
sini bersama kita. Berbicaralah dengan Dia dari hati ke hati dengan
mengatakan:
P : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku.
Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
U : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku.
Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
▪ Seruan di atas diulangi oleh Pemimpin dan
diikuti oleh yang hadir sebanyak tiga kali.
▪ Lalu diberi saat hening secukupnya.
▪ Sesudah Komuni Batin, dapat dinyanyikan
satu lagu Syukur.
20. MENDOAKAN MAZMUR 139:1-8,23-24
[Bisa didoakan bersama-sama] TUHAN, Engkau menyelidiki dan mengenal aku. Engkau mengetahui, kalau aku duduk atau berdiri, Engkau mengerti pikiranku dari jauh. Engkau memeriksa aku, kalau aku berjalan dan berbaring, segala jalanku Kaumaklumi. Sebab sebelum lidahku mengeluarkan perkataan, sesungguhnya, semuanya telah Kauketahui, ya TUHAN.
Dari belakang dan dari depan Engkau mengurung aku, dan Engkau menaruh tangan-Mu ke atasku. Terlalu ajaib bagiku pengetahuan itu, terlalu tinggi, tidak sanggup aku mencapainya. Ke mana aku dapat pergi menjauhi roh-Mu, ke mana aku dapat lari dari hadapan-Mu? Jika aku mendaki ke langit, Engkau di sana; jika aku menaruh tempat tidurku di dunia orang mati, di situ pun Engkau. Jika aku terbang dengan sayap fajar, dan membuat kediaman di ujung laut, juga di sana tangan-Mu akan menuntun aku, dan tangan kanan-Mu memegang aku. Jika aku berkata: “Biarlah kegelapan saja melingkupi aku, dan terang sekelilingku menjadi malam,” maka kegelapan pun tidak menggelapkan bagi-Mu, dan malam menjadi terang seperti siang; kegelapan sama seperti terang. Selidikilah aku, ya Allah, dan kenallah hatiku, ujilah aku dan kenallah pikiran-pikiranku; lihatlah, apakah jalanku serong, dan tuntunlah aku di jalan yang kekal! Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang, selalu, dan sepanjang segala abad. Amin
21. AMANAT PENGUTUSAN
P : Saudara-saudari terkasih, Yesus telah mengajarkan kita untuk tidak takut. Ketakutan hanya hidup pada orang yang hidupnya tidak jujur. Karena itu, mari kita bangun hidup kita secara jujur sehingga kita tidak menjadi takut atau ketakutan dalam hidup kita. Kejujuran itu menyelamatkan sedangkan ketidakjujuran itu membinasakan diri sendiri.
22. DOA PENUTUP
P : Marilah kita berdoa, Allah Bapa di surga, kami bersyukur untuk perayaan ini, yang meneguhkan iman kami kepada-Mu. Bangkitkanlah kesadaran dalam diri kami bahwa Engkau selalu beserta kami. Semoga kami selalu berusaha untuk mencari Dikau dan hidup sesuai dengan perintah-perintah-Mu. Demi Kristus, Dialah Tuhan dan pengantara kami.
U : Amin
21. MOHON BERKAT TUHAN
P : Sebelum mengakhiri perayaan ini marilah kita menundukkan kepala, memohon berkat Tuhan.
[hening sejenak]
P : Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi kita terhadap dosa dan menghantar kita ke hidup yang
kekal. [sambil membuat Tanda Salib pada diri sendiri]
DALAM NAMA BAPA, DAN PUTRA, DAN ROH KUDUS.
U : Amin.
P : Perayaan Sabda kita ini sudah selesai.
U : Syukur kepada Allah.
23. PENGUTUSAN
P : Marilah pergi, kita diutus Tuhan untuk saling
meneguhkan iman kepada Tuhan.
U : Amin.
24. LAGU PENUTUP
***
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google New

Adblock test (Why?)


Teks Misa Minggu 25 Juni 2023 Minggu Biasa XII Tahun A - Tribun Flores
Ngelanjutin Artikel nya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Panwasrah: PON beri dampak ekonomi yang luar biasa untuk tuan rumah - ANTARA

[unable to retrieve full-text content] Panwasrah: PON beri dampak ekonomi yang luar biasa untuk tuan rumah    ANTARA Panwasrah: PON beri d...