Jakarta -
Pertikaian antara pelanggan dan pemilik restoran kembali terjadi. Kali ini, pemilik restoran yang tidak terima ketika ada pelanggan menganggap kentang gorengnya sangat biasa.
Belakangan ini banyak akun-akun di media sosial yang membagikan ulasan mereka ketika makan di restoran atau tempat makan populer. Sebagian ulasan yang diberikan baik, tetapi ada juga yang tanpa ragu memberi kritik tajam.
Sayangnya, tidak semua ulasan ujur pelanggan diterima oleh penjual makanan. Terutama, ulasan jujur yang menganggap kualitas rasa makanan dan fasilitas restoran itu dianggap biasa saja.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ulasan seperti itu seringkali menyulut emosi penjual atau pemilik restoran. Menganggapnya sebagai ancaman yang dapat menjatuhkan bisnis tersebut.
Belum lama ini, ada kejadian serupa yang terjadi di antara pelanggan dan penjual kentang goreng. Pertikaian itu berawal dari unggahan video TikToker di akun @gunbuttock. TikToker itu terkenal dengan ulasan jujurnya terhadap suatu makanan.
ADVERTISEMENT
Dalam salah satu video, ia terlihat mengeksplor bazar Ramadan di Kampong Glam, Singapura. Banyak gerai makanan dan minuman yang menarik perhatiannya di sana.
Ia pun memulai penjelajahan itu dengan membeli Cheezy Crab Fries Turkey Bacon yang ditawarkan gerai Frank On Wheels. Gerai ini terkenal menawarkan kentang goreng smokey.
Jajanan unik ini memang sebelumnya sudah viral di media sosial. TikToker ini pun tidak mau terlewat. Ia ingin membuktikan seberapa enaknya kentang viral itu.
Ketika dicoba, rupanya reaksi TikToker ini biasa saja. Menurutnya untuk harga S$11.90 atau sekitar Rp 139.000 kentang ini sagat tidak sepadan.
Seperti ini tampilan kentang goreng yang dianggap tidak sepadan dengan harganya. Foto: TikTok @gunbuttock
|
"Sejujurnya ini hanya kentang biasa yang dilumuri saus dan diberi sedikit taburan crab stick di atasnya. Tolong jangan buang-buang uang S$11.90 untuk ini," jelasnya.
Ia lanjut mengkritiknya dengan menganggap kentang goreng itu tidak punya komponen 'smokey' atau asap apapun. Komponen 'smokey' itu pun dianggap hanyalah uap dari es kering yang dikemas dalam botol kecil di sampingnya.
"Tidak ada aroma 'smokey' di sini. Itu murni hanya untuk hiasan estetika," lanjutnya.
TikToker ini pun hanya memberi penilaian 1 dari 10 untuk kentang goreng itu.
Menurut pelanggan, kentang goreng ini tidak punya komponen smokey. Hanya ada asap yang dianggap menjadi hiasan saja. Foto: TikTok @gunbuttock
|
Ia lalu memberi penilaian sama buruknya untuk roti panggang keju Korea dan camilan tradisional Melayu lain. Hanya beberapa minuman manis, seperti minuman di gerai Gaospy x Offday Coffee yang mendapat review positif, lapor todayonline.com (20/03).
Video ulasannya ini menarik perhatian banyak orang. Bagi netizen, TikToker itu dianggap positif karena ia bisa benar-benar jujur memberi penilaian makanan.
Namun, dirinya mulai mendapat masalah ketika pemilik gerai kentang goreng melihat ulasan tersebut. Pemilik Frank On Wheels menunjukkan ketidakpuasan dengan ulasan negatif ini.
Akun "AbayaByKhalishaSg" yang diduga pemilik Frank On Wheels menanggapi ulasan TikToker itu dengan membalasnya di kolom komentar.
Ia mengungkap, "Apa yang Anda maksud dengan kentang goreng biasa? Jadi kentang goreng yang Anda makan itu berbeda? Dan ya, asapnya untuk estetika, bukan untuk dimakan! Saya akan sangat menghargai jika Anda datang untuk memberi tahu saya langsung, daripada mengunggah secara online."
Banyak makanan yang diberi ulasan kurang baik. Namun, minuman ini menjadi salah satu yang dianggap enak. Foto: TikTok @gunbuttock
|
Akun pemilik Frank On Wheels itu juga meminta maaf jika makanan yang dijual tidak sesuai seleranya. Namun, ia tampak tidak terima karena jualan kentang gorengnya dianggap terlalu biasa. Sebab, menurutnya kentang goreng itu dibuat dengan kualitas premium.
Beberapa netizen pun terlihat lebih membela TikToker ini. Menurut beberapa netizen, TikToker Gunbutt bebas mengekspresikan pandangannya. Pelanggan tidak berkewajiban untuk merahasiakan opininya terhadap makanan yang mereka bayar sendiri.
Netizen lain berkomentar, "Saya pikir dia (TikToker) ada di posisi dimana dia berhak memberi pendapat karena dia sendiri membayar makanan itu."
Setelah diserbu netizen lain, akun "AbayaByKhalishaSg" kembali muncul untuk memberi penjelasan lain. Menurutnya, kentang goreng Cheezy Crab adalah produk baru yang mungkin memerlukan sedikit perbaikan. Ia juga menyarankan agar TikToker ini membeli rasa lain saja.
Dalam kemunculannya yang kedua kali, ia pun bersedia akan memberi pelanggan ini satu set kentang goreng baru.
Menanggapi masalah tersebut, pemilik Frank On Wheels mengungkap sebenarnya mereka senang hati menerima masukan dari pelanggan, jika memang perlu ada perbaikan.
Namun sebagai sebuah bisnis restoran, ia berupaya melayani pelanggan sabik mungkin. Komentar atau kritik negatif seperti itu dikhawatirkan menciptakan kesan buruk kepada pelanggan lain dan mampu menghancurkan bisnis.
Simak Video "Menikmati Hidangan Prasmanan Sunda di Resto Pinggir Danau BSD"
[Gambas:Video 20detik]
(aqr/adr)
Adblock test (Why?)
Duh! Pemilik Resto Geram Kentang Goreng Buatannya Disebut Biasa Saja - detikFood
Ngelanjutin Artikel nya